Senin 22 Dec 2014 07:36 WIB

Pakistan Eksekusi Gantung Empat Militan

Rep: Gita Amanda/ Red: Erik Purnama Putra
Warga di Pakistan menggelar demo mendukung eksekusi kelompok teror.
Foto: Presstv
Warga di Pakistan menggelar demo mendukung eksekusi kelompok teror.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan melakukan eksekusi gantung pada empat militan Islam pada Ahad (21/12). Itu merupakan eksekusi kedua sejak pemerintah mengangkat moratorium hukuman mati, setelah inisden mematikan Taliban di sekolah Peshawar.

Dilansir dari Reuters, tak ada satu pun dari mereka yang digantung berhubungan dengan aksi di Pesharwa. Beberapa komentar yang menyeruak, pemerintah Pakistan melakukan eksekusi sebagai pengalihan karena belum berhasil menemukan dalang pelaku pembantaian di Peshawar.

Empat tahanan dieksekusi di penjara Faisalabad yang dijaga ketat. Mereka dituduh melakukan penyerangan pada mantan presiden Pakistan Pervez Musharraf. Sebelumnya dua lainnya telah digantung di penjara yang sama pada Jumat (19/12).

Sumber pemerintah mengidentifikasi mereka sebagai, Rasheed Qureshi, Zubair Ahmad, Ghulam Sarwar dan Akhlaque Ahmed yang juga dikenal sebagai Russi warga Rusia. Pakistan merupakan rumah bagi berbagai kelompok militan. Banyak dari mereka terkait dengan Alqaidah.

Sumber-sumber resmi mengatakan, akan ada lebih banyak lagi narapidana yang akan dieskekusi beberapa hari mendatang. Sementara Taliban menjanjikan serangan di sekitar Pakistan sebagai pembalasan atas eksekusi setiap pejuang mereka.

Keamanan telah diperketat di sekitar penjara utama. Ini menunjukkan kekhawatiran akan serangan dari militan.

Sementara itu kelompok HAM percaya Pakistan memiliki 8 ribu tahanan hukuman mati, lebih dari 500 tahana  tersebut merupakan terdakwa terorisme. Kelompok HAM mengimbau Pakistan untuk menahan diri dari tindakannya mengeksekusi tahanan.

Menteri Dalam Negeri Chaudry Nisar Ali Khan mengatakan, polisi telah menangkap sejumlah tersangka pembantaian sekolah di Peshawar. Namun ia tak memberikan rincian lebih lanjut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement