Senin 22 Dec 2014 08:50 WIB

Pasangan Jeane dan Briggs Miliki 34 Anak

Rep: C01/ Red: Erik Purnama Putra
Keluarga besar pasangan Jeane dan Paul Briggs.
Foto: NYdailynews
Keluarga besar pasangan Jeane dan Paul Briggs.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pasangan Jeane dan Paul Briggs memiliki keluarga yang besar dengan 34 anak. Sebanyak 29 di antaranya merupakan anak angkat yang berasal dari berbagai negara seperti Meksiko, Ghana, dan Ukraina.

Anak-anak yang diadopsi oleh pasangan itu mereka yang mengalami kesulitan dalam hidup. Banyak dari mereka sebelumnya mengalami kekerasan, pengabaian serta kelaparan. Beberapa di antaranya juga ada yang tak memiliki keluarga. Jeane juga menerangkan sebelum memutuskan untuk mengadopsi anak, ia banyak berdoa dan melakukan konsultasi terlebih dahulu.

Dilansir BBC, Senin (22/12), pertama kali pasangan Briggs mengadopsi anak pada 1985. Saat itu Jeane ditunjukkan sebuah foto anak lelaki berusia dua tahun oleh gerejanya. Anak lelaki tersebut buta, kedua kakinya patah serta mengalami kerusakan otak karena dipukuli dengan sangat parah.

Tak lama setelah melihat foto tersebut, Jeane dan suaminya segera mendatangi panti asuhan di Meksiko tempat anak itu dirawat. Setelah melalui proses, beberapa bulan kemudian pasangan ini berhasil mengadopsi anak lelaki yang diberi nama Abraham teraebut. "Saat itu juga saya tahu bahwa kami harus mengadopsinya," terang Jeane.

Abraham kini telah berusia 31 tahun. Saat ini ia tinggal di rumah keluarga di Virginia Barat. Meski mengalami sejumlah luka berat saat ia kecil, kini Abraham menjadi seorang musisi bertalenta yang bisa memainkan sejumlah alat musik seperti piano dan gitar. Ia pun bisa menciptakan musik sendiri dan telah memiliki seorang kekasih.

Setelah mengadopsi Abraham, pasangan Briggs mulai mengadopsi 28 anak lainnya yang kurang beruntung lainnya dari berbagai negara seperti Rusia, Ukraina, Bulgaria hingga Ghana. Pasangan ini juga dikaruniai anak kandung sebanyak lima anak.

Saat ini, Jeane dan Paul berencana untuk lebih memperbesar keluarganya dengan mengadopsi dua orang anak lagi yang berasal dari Ghana. "Kedua anak itu masih berusia tiga bulan dan diabaikan di semak-semak," terang Jeane.

Keluarga besar Briggs ini tinggal di sebah rumah yang besar dengan sembilan kamar tidur. Dalam seminggu, keluarga ini mengeluarkan biaya sebanyak 1.000 dolar AS hanya untuk keperluan makan. Selain berfungsi sebagai tempat tinggal, rumah mereka yang besar itu juga berfungsi sebagai sekolahan bagi anak-anak mereka.

Pasalnya, pasangan Briggs ini menerapkan sistem pendidikan home schooling bagi anak-anaknya. Sistem pendidikan ini terlihat berjalan baik karena anak-anaknya yang telah dewasa berhasil lulus dari perguruan tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement