REPUBLIKA.CO.ID,NANTES--Kerumunan pasar jelang Natal di Nantes, kota bagian barat Prancis, Senin (22/12) dikacaukan oleh aksi pengemudi van yang melukai 10 orang.

Polisi merilis, empat orang mengalami luka serius dan seorang korban dalam kondisi kritis. Kemudian pengemudi menusuk dirinya sendiri setelah insiden tersebut. 

''Aksi pengemudi tidak ada hubungannya dengan agama ataupun politik, ia bergerak sendiri dan diduga menderita gangguan mental,'' kata pejabat setempat seperti dikutip oleh Reuters.

Pernyataan tersebut sekaligus mengonfirmasi pemberitaan sebuah media lokal  yang menulis bahwa  pengemudi tadi meneriakkan,''Allahu Akbar'' sebelum menabrak. Namun, saksi di lokasi mengatakan tidak ada teriakan tersebut.

Sebelumnya, kejadian yang sama terjadi di wilayah Dijon. Seorang pengemudi menabrak membabi buta para pejalan kaki di lima tempat berbeda.

Pengemudi tersebut kemudian teridentifikasi mengalami gangguan jiwa. Ia telah berkonsultasi pada psikiater selama 150 kali dalam 13 tahun. Sementara motifnya  belum diketahui.

Pihak penyidik juga mengatakan tidak menemukan hubungan antara penabrakan di Dijon dan serangan di Joue-les-Tours. Serangan di Joue-les-Tours dilakukan seorang keturunan Burundi berusia 20 tahun yang baru saja masuk Islam.

Ikuti Whatsapp Channel Republika