REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Sebanyak seratus dua puluh dua pasangan Muslim mengkuti pernikahan masal yang diadakan sestiap tahun di Senegal, Afrika Barat. Pernikahan masal ini diadakan pada Sabtu (20/12) lalu di Masjid terbesar Layene sepanjang pantai Samudera Atlantik
Panitia pelakasana pernikahan masal, Baye Djine Thiaw, mengatakan pernikahan massal ini diadakan sebagai bentuk respon dari krisis sosial, meskipun ia tidak menjelaskan secara pasti apa yang dimaksud dengan krisis sosial tersebut.
Menurut pakar, dengan menikah seseorang akan membantu mengurangi beban orangtua namun sekaligus meningkatkan angka pengangguran dan peningkatan terhadap kesulitan ekonomi.
Para pengantin pria harus membayarkan mahar pernikahan sejumlah 1,50 dolar Amerika untuk menikah dengan pengantin wanita.
"Sebagai fasilitator acara, sebelumnya kami harus memastikan bahwa mereka telah cukup umur untuk menikah," dilansir Daily Nation, Kamis (25/12).
Dibandingkan tahun ini, jumlah pasangan yang ikut dalam pernikahan masal jauh lebih banyak pada tahun kemarin. Tahun kemarin, sebanyak 170 pasangan ikut mendaftarkan diri dalam pernikahan masal.
The Layene Muslim persaudaraan, yang masjid terbesar terletak di Yoff dekat Dakar, adalah salah satu sekte kedua yang paling kuat lokal Islam setelah Mouride yang kota suci disebut Touba, terletak sekitar 200 kilometer dari Dakar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
