Rabu 07 Jan 2015 19:56 WIB

Kantor Majalah Anti-Islam di Prancis Ditembaki dan Diroket

Suasana di kantor Charlie Hebdo yang diserang dua orang dengan penutup kepala
Foto: twitter
Suasana di kantor Charlie Hebdo yang diserang dua orang dengan penutup kepala

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua belas orang dinyatakan tewas dan empat kritis setelah sekelompok orang bersenjata melakukan penembakan di majalah yang dikenal anti-Islam di Paris, Prancis, Rabu (7/1).

Dailymail melansir, dua orang dengan penutup kepala membawa Kalashnikovs dan pelontar roket langsung menyerang kantor Charlie Hebdo. Mereka pun langsung menembaki para staf yang ada di tempat.

Dilaporkan, 12 orang meninggal, empat dalam kondisi kritis, dan 10 lainnya luka-luka. Mereka termasuk wartawan, staf adiministrasi, dan petugas polisi yang hadir di lokasi.

"Beberapa orang dengan berpakaian hitam terdengar meneriakkan, 'Dendam nabi telah dibalaskan'," ujar wartawan Europe1, Pierre de Cossette.

Petugas kepolisian terlibat baku tembak dengan para penyerang yang kemudian kabur dengan membajak sebuah mobil menuju timur Paris. Beberapa orang bahkan mendengar beberapa suara pelontar roket yang sempat ditembakan.

"Ada dua orang yang keluar dari gedung dan melepaskan tembakan membabi buta. Kami bersembunyi di lantai, kami ketakutan," ujar Florence Pouvil, seorang saksi mata yang hadir di lokasi.

"Mereka mengenakan pakaian militer, itu bukan pakaian yang umum, mereka seperti tentara."

Ada laporan, kalau para penyerang itu mencari beberapa orang tertentu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement