Sabtu 10 Jan 2015 18:53 WIB

Presiden Sri Lanka Berjanji Perbaiki Sikap Politik

Peta Sri Lanka. Ilustrasi
Foto: NDTV
Peta Sri Lanka. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Presiden baru Sri Lanka Maithripala Sirisena mulai menyusun satu kabinet Sabtu (10/1) pada hari pertamanya di kantor sementara ia berusaha memenuhi janji-janjinya untuk memperbaiki sikap diplomatik dan melaksanakan reformasi demokratik.

Sirisena, yang dilantik Jumat petang setelah meraih kemenangan atas orang kuar Mahinda Rajapakse. sedang berusaha membentuk satu kabinet "persatuan nasional" yang melibatkan para anggota lintas partai politik di parlemen, kata seorang staf.

"Tugas utama adalah membentuk satu kabinet dan pekerjaan itu sedang dilakukan," kata Nishantha Warnasinghe kepada AFP.

Sirisena telah menetapkan satu program 100 hari untuk melakukan reformasi-reformasi penting politik dan ekonomi, termasuk tindakan-tindakan untuk memangkas kekuasaan presiden yang selama ini terpusat pada Rajapakse sendiri selama 10 tahun ia memerintah.

Rajapakse dikritik oleh banyak negara Barat, yang menuduh ia menutup mata menyangkut pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia berskala luas.

Beberapa pemimpin, termasuk perdana-perdana menteri India dan Kanada memboikot KTT Persemakmuran yang diseleggarakan Rajapakse November 2013 karena penolakannya untuk mengizinkan penyelidikan internasional pada pembunuhan berskala luas pada akhir perang Mei 2009.

Perdana Menteri India Narendra Modi dan pemimpin Inggris David Cameron termasuk di antara yang pertama mengucapkan selamat kepada Sirisena.

Dalam satu pidato nasional segera setelah dilantik, Sirisena berjanji akan memperbaiki hubungan Sri Lanka dengan masyarakat internasional demi kemanfaatan bagi rakyat kita," katanya.

"Kita akan bekerja sama dengan para sahabat dan tetangga dan dengan semua negara."

Rajapakse bertikai dengan Barat yang menuduh pasukannya membunuh 40.000 warga sipil Tamil pada akhir perang saudara. Ia menolak bekerja sama dengan penyelidikan yang memiliki mandat PBB.

Kendatipun sewaktu berkuasa ia menjalin kerja sama erat dengan Tiongkok, yang menanam investasi besar di Sri Lanka, berusaha untuk menandingi pengaruh India.

Beijing, Jumat mengabaikan dugaan bahwa pemimpin baru itu dapat berdampak pada proyek-proyeknya di Sri Lanka.

Sirisena, yang mantan menteri kesehatan, yang bergabung dengan oposisi untuk berusaha mengalahkan Rajapakse, juga berterima kasih kepada orang yang digantikannya atas pelaksanaan "pemilu yang jujur yang memungkinkan saya menjadi presiden".

Ia dipilih dengan 51,28 persen suara, sedang mantan pemimpin itu meraih 47,58 persen.

Sirisena berjanji akan melakukan reformasi-reformasi kekuasaan presiden dan mengatakan ia akan mengalihkan banyak kekuasaan eksekutif kepada parlemen dalam 100 hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement