Senin 26 Jan 2015 10:31 WIB

Akui Lamban Tangani Ebola, WHO akan Lakukan Reformasi

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Indah Wulandari
Vaksin uji coba untuk Ebola.
Foto: AP
Vaksin uji coba untuk Ebola.

REPUBLIKA.CO.ID,JENEWA--Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merumuskan rencana untuk melakukan reformasi karena  dianggap terlalu lamban dalam menangani epidemi Ebola di Afrika Barat.

Dalam sebuah pertemuan darurat di Jenewa, Direktur Jenderal WHO Margaret Chan mengatakan, Ebola telah mengajarkan dunia dan WHO bagaimana mereka seharusnya bertindak di masa mendatang.

"Ini merupakan pengalaman pertama Afrika Barat dengan virus Ebola dan hal itu menyebabkan syok dan kekagetan yang mengerikan. Dunia, termasuk WHO terlalu lamban melihat apa yang sedang berlangsung," kata Chan seperti diberitakan oleh BBC, Ahad (25/1).

Reformasi yang diumumkannya termasuk dana kontingensi pendukung respon cepat terhadap wabah dan keadaan darurat. Selain itu, akan ada perbaikan dalam koordinasi internasional. Hal itu meliputi vaksin dan obat yang dibawa ke pasar lebih cepat.

Chan mengatakan, skenario terburuk telah dihindari, tapi dia memperingatkan semua pihak harus menjaga momentum. Data WHO menunjukkan, terdapat  21.724 kasus Ebola di Afrika Barat dengan 8.641 kematian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement