Rabu 28 Jan 2015 17:22 WIB

Jepang Kutuk Ancaman Eksekusi Warganya oleh ISIS

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Jurnalis Jepang, Kenji Goto ketika disandera kelompok ISIS.
Foto: Heavy
Jurnalis Jepang, Kenji Goto ketika disandera kelompok ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menyatakan kemarahannya akan video terbaru yang menunjukkan sandera Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Jepang. Hari ini, Rabu (28/1), Ia menuntut ISIS untuk segera melepaskan warganya dan juga seorang pilot Yordania yang disandera.

Upaya pembebasan wartawan Jepang bernama Kenji Goto dan pilot Yordania Letnan Mu'ath al-Kaseasbeh menghadapi tantangan berat. ISIS telah mengeluarkan ultimatum untuk mengeksekusi keduanya. Dalam pesan video, para ekstremis mengatakan dua sandera akan dibunuh dalam waktu 24 jam atau pada Rabu malam waktu Jepang. 

ISIS menyatakan, akan membebaskan kedua sandera dengan syarat Yordania membebaskan Sajida al-Rishawi. Al-Rishawi diketahui merupakan wanita asal Irak yang divonis hukuman mati di Yordania karena keterlibatannya dalam serangan teroris pada 2005 di sebuah hotel di negara tersebut. 

"Ini adalah tindakan yang sangat tercela dan kami merasa sangat marah. Kami mengutuk hal itu. Meski ini merupakan situasi yang sulit, kami tak akan mengubah sikap kami untuk tetap meminta bantuan pada pemerintah Yordania demi menjamin pembebasan Goto," ujar Abe.

Ibu kandung Goto, Junko Ishido memohon pada pemerintah untuk menyelamatkan nyawa anaknya. Dalam sebuah surat pada Perdana Menteri Abe, Ishido meminta pemerintah bernegosiasi dengan pemerintah Yordania.

"Waktu yang tersisa sangat singkat, saya mohon Anda melakukan segala hal dengan kekuasaan Anda," kata Ishido, Rabu ini. Ia menegaskan, anaknya bukanlah musuh dari Islam. 

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement