Rabu 28 Jan 2015 17:37 WIB

Menjelang Eksekusi Warga Jepang dan Yordania oleh ISIS

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Jurnalis Kenji Goto dan kontraktor Haruna Yukawa disandera kelompok ISIS.
Foto: News.com
Jurnalis Kenji Goto dan kontraktor Haruna Yukawa disandera kelompok ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Upaya pembebasan wartawan Jepang bernama Kenji Goto dan pilot Yordania Letnan Mu'ath al-Kaseasbeh menghadapi tantangan berat. ISIS telah mengeluarkan ultimatum untuk mengeksekusi keduanya. Dalam pesan video, para ekstremis mengatakan dua sandera akan dibunuh dalam waktu 24 jam atau pada Rabu malam, waktu Jepang. 

Ibu kandung Goto, Junko Ishido memohon pada pemerintah untuk menyelamatkan nyawa anaknya. Dalam sebuah surat pada Perdana Menteri Shinzo Abe, Ishido meminta pemerintah bernegosiasi dengan pemerintah Yordania.

"Waktu yang tersisa sangat singkat, saya mohon Anda melakukan segala hal dengan kekuasaan Anda," kata Ishido hari ini. Ia menegaskan, anaknya bukanlah musuh dari Islam. 

Sementara di Yordania, ayah pilot Mu'ath, Safi al-Kaseasbeh memohon pada pemerintah untuk memenuhi tuntutan ISIS. "Semua orang harus tahu, dari mulai pemimpin rezim hingga semua orang, keselamatan Mu'ath berarti stabilitas Yordania, kematian Mu'ath berarti kekacauan di Yordania," katanya.

ISIS menyatakan, akan membebaskan kedua sandera dengan syarat Yordania membebaskan Sajida al-Rishawi. Al-Rishawi diketahui merupakan wanita asal Irak yang divonis hukuman mati di Yordania karena keterlibatannya dalam serangan teroris pada 2005 di sebuah hotel di negara tersebut. 

Sekitar 200 kerabat pilot Mu'ath melakukan protes di luar kantor perdana menteri Yordania di Amman. Mereka meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dan mendesak pemerinth memenuhi tuntutan para penculik.

Seorang anggota parlemen Yordania, Bassam al-Manasseer mengatakan, negara sedang melakukan negosiasi tak langsung dengan militan untuk membebaskan para sandera. 

Al-Manasseer mengatakan pada Bloomberg News, negosiasi dilakukan melalui tokoh agama dan suku di Irak. Menurut dia, Yordania dan Jepang tak akan bernegosiasi langsung dengan ISIS dan tak akan membebaskan al-Rishawi. Pertukaran tawanan bertentangan dengan kebijakan sekutu utama Yordania, Amerika Serikat. 

Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Yasuhide Nakayama sudah terbang ke Amman untuk mengkoordinasikan upaya pembebasan dua sandera itu dengan Yordania. Namun Nakayama menolak mengomentari rincian pembicaraan pada Rabu Pagi itu.

Video terakhir yang dirilis ISIS belum bisa diverifikasi keasliannya. Namun Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga mengatakan itu merupakan suara Goto sebab suara dalam video mirip dengan suara Goto pada video sebelumnya.

Mu'ath ditangkap oleh militan sejak pesawat F-16-nya jatuh didekat wilayah Raqqa pada bulan Desember. Ia merupakam sandera dari militer asing yang ditahan sejak koalisi pimpinan AS memulai kampanye udara terhadap ISIS.

Ini merupakan pertama kalinya kelompok ISIS meminta pertukaran tahanan secara terbuka. Tawanan-tawanan sebelumnya dibebaskan dengan uang tebusan, meski pemerintah terkait menolak mengkonfirmasi pembayaran.

Sementara Goto merupakan wartawan lepas yang ditangkap di Suriah pada Oktober. Tampaknya Goto ditangkap setelah berupaya menyelamatkan Haruna Yukawa yang ditangkap ISIS musim panas lalu. Yukawa diduga telah tewas dieksekusi oleh militan ISIS pekan lalu karena pemerintah Jepang menolak membayar uang tebusan.n 

 

 

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement