REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Sebuah musem arkeologi bawah tanah diresmikan di Milan, Italia, pekan ini. Museum ini terletak 10 meter di bawah tanah. Dulu, museum ini awalnya merupakan rumah para biarawan dekat Universitas Cattolica di Milan.
Pembukaan perdana menampilkan pameran perhiasan, kin, gerabag dan berbagai koleksi lain yang dikumpulkan selama sekitar 20 tahun dalam sebuah penggalian bawah tanag di halaman laboratorium arkeologi kampus tersebut.
Pembukaan pameran pertama bertepatan dengan dimulainya tahun akademik untuk program spesialisasi arkeologi.
Seperti dilansir italymagazine.com, Senin (2/2), pameran ini menceritakan evolusi yang teradi di Milan, yang telah dihuni sejak zaman Romawi. Pameran ini memperlihatkan pemukiman pertama rumah tinggal di skeitar akhir abad pertama sbeelum masehi. Dari abad ketiga, daerah ini menjadi pekuburan. Arkeolog menemukan 800 makam termasuk salah satu makam yang sangat langka bermana 'Lady sarkofagus'.
Sarkofagus itu merupakan satu tempat untuk menyimpan jenazah yang disegel sejak tahun 1700an. Sarkofagus ini menyimpan jenazah wanita berusia sekitar 24-31 tahun. Museum ini juga menampilkan benda-benda peninggalan penyimpan anggur dan minyak zaitun yang menunjukkan bahwa sejak zaman dulu, Milan telah memiliki hubungan dagang yang intens dengan seluruh Eropa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
