Ahad 08 Feb 2015 18:15 WIB

Pangeran Charles Khawatir pada Generasi Muda, Ini Alasannya

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Pangeran Charles
Foto: Reuters/Mark Blinch
Pangeran Charles

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Maraknya generasi muda yang menjadi radikal karena terinspirasi oleh kelompok-kelompok di timur tengah menjadi kekhawatiran besar bagi Pangeran Wales, Prince Charles. Menurutnya hal tersebut seharusnya menjadi peringatan besar.

''Beberapa anak muda menjadi radikal karena mencari petualangan dan kegembiraan semu, dalam usia-usia tertentu,'' kata dia pada BBC.

Menurutnya, peringatan besar datang karena tindakan radikal sangat melanggar nilai-nilai yang selama ini dianut masyarakat London. Ratusan orang dari Inggris telah bergabung dengan kelompok militan di Suriah. Ia mengatakan pengaruh besar muncul dari hal-hal gila di internet.

''Yang paling menakutkan adalah bahwa setiap orang bisa sangat radikal ketika berhubungan dengan orang lain atau melalui internet dan banyaknya hal gila dengan di internet,'' kata dia dikutip AFP.

Dalam sebuah wawacara dengan Radio 2, Prince Charles mengatakan ia berharap bisa membangun jembatan bagi perbedaan keyakinan. Ia kemudian membicarakan program amalnya, Prince's Trust dalam melawan radikalisme.

Ia mengatakan selama bertahun-tahun Prince's Trust berusaha mencari alternatif untuk remaja dan dewasa muda mengarahkan antusiasme, energi dan segala keinginan mereka. ''Anda harus mengarahkan mereka ke jalur konstruktif,'' kata dia.

Dalam siaran The Sunday Hour itu, ia juga mengaku sangat prihatin dengan gereja-gereja Kristiani yang ada di timur tengah. Ia mengatakan selalu memikirkan bagaimana komunitas-komunitas yang berbeda kepercayaan bisa berdampingan satu sama lain.

Charles mengatakan apa pun harus dilakukan untuk menunjukan keadilan dan kebaikan pada orang-orang. Menurutnya, ketika ia menjadi raja, ia masih mungkin disumpah sebagai pembela umat Kristiani. Namun ada spekulasi beredar bahwa ia lebih memilih untuk menjadi pembela semua agama.

Dalam kerajaan Inggris, Charles berada dalam garis suksesi menjadi gubernur tertinggi Gereja Inggris dengan judul Pembela Agama. Dia menjelaskan bahwa dia, seperti halnya ibunya Ratu Elizabeth II, menafsirkan peran itu tidak sebagai membela satu agama dengan mengesampingkan agama-agama lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement