REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mohammed Emwazi yang selama ini dikenal sebagai Jihadi John dengan cepat menjadi tokoh terkemuka di ISIS. Dilansir dari TheGuardian, dia menjadi salah satu pria Inggris yang memegang sandera Eropa dan Amerika. Dia juga diduga sebagi pejabat ISIS di kamp-kamp pelatihan anggota baru di Raqqa.
Banyak pihak meyakini tukang pemenggal kepala sandera itu merupakan kunci keamanan IT ISIS. Emwazi menjadi radikal setelah melakukan perjalanana ke Tanzania. Pada 2009, dia dan dua temannya ditahan oleh polisi selama satu malam sesaat setelah mendarat di Dar es Salaam dan akhirnya dideportasi.
Emwazi dan teman-temannya kemudia diterbangkan ke Amsterdam. Disana seorang petugas dari M15 menuduhnya pergi ke Somalia dimana militan al Shabaab beroperasi. Emwazi beberapa kali periksa karena dituduh sebagai teroris. Pada 2010, dia dicegat oleh petugas saat hendak ke Kuwait untuk menikah. Semua barangnya ditahan dan dia pun gagal menikah.
Direktur Riset Kelompok Hak CAGE, Asim Qureshi mengatakan, awalnya Emwazi merasa perlakuan Inggris terhadapnya sangat tidak adil. "Mohammed marah dengan perlakuan tersebut karena sangat tidak adil," ujar Qureshi dilansir dari The Post.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
