Selasa 03 Mar 2015 01:11 WIB

Akunnya Diblokir, ISIS Ancam Bunuh Pendiri Twitter

Rep: C05/ Red: Erik Purnama Putra
Pendiri Twitter Jack Dorsey.
Pendiri Twitter Jack Dorsey.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Militan ISIS mendesak pengikutnya untuk membunuh karyawan Twitter, termasuk pendirinya, yakni Jack Dorsey. Hal itu dilakukan sebagai balasan atas upaya perusahaan tersebut untuk memblokir akun yang berkaitan dengan kelompok ISIS.

Dalam sebuah laman JustPaste.it, pendukung ISIS memperingatkan Twitter, "Kami bilang dari awal itu bukan perang Anda, tetapi Anda tidak mengerti apa yang kita katakan dan terus menutup akun kami di Twitter, meskipun kami selalu cepat kembali."

Postingan lainnya yakni pertama kali ditemukan BuzzFeed, fitur gambar Dorsey di lintas rambut dari pistol, dan telah memiliki lebih 2.500 views. Posting itu isinya memperingatkan karyawan perusahaan dan juga pendiri Twitter agar berhati hati. "Leher kalian akan menjadi target dari para prajurit kami yang tersebar di segal penjuru dunia,” ujar pendukung ISIS dalam postingannya.

Sebelumnya, pihak Twitter telah mengkonfirmasi bahwa ancaman itu sangat serius. Alhasil mereka melaporkan hal itu ke lembaga penegak hukum negeri Paman Sam.

Sejak musim panas lalu, ketika video mengerikan dari pemancungan jurnalis AS, James Foley oleh ISIS,  Twitter telah berjuang keras untuk menghapus akun yang berhubungan dengan ISIS.

YouTube juga sudah melakukan hal yang sama,terkait video pemancungan sandera termasuk wartawan AS James Foley dan Steven Sotloff, pekerja bantuan Amerika Peter Kassig dan pekerja bantuan Inggris Alan Henning dan David Haines.

Sementara itu, Facebook telah menghapus sejumlah video mengerikan, termasuk salah satunya video Letnan Muadh al-Kasasbeh dibakar hidup-hidup dalam sangkar, demikian dikutip dari Forbes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement