Selasa 03 Mar 2015 14:47 WIB

Obama Peringatkan Kongres tak Berikan Sanksi Berat untuk Iran

Barack Obama
Foto: AP/ Evan Vucci
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat Presiden AS Barack Obama memperingatkan Kongres pada hari Senin (2/3) bahwa sanksi lebih terhadap Iran atas ambisi nuklirnya akan menghancurkan perundingan internasional dengan Teheran,

"Kongres telah memainkan peran yang sangat penting dalam membantu mempersiapkan sanksi kami terhadap Iran, namun mereka tidak perlu merusaknya sekarang," kata penasihat Keamanan Nasional Susan Rice seperti dikutip AFP, Selasa (3/3).

Rice juga menambahkan bahwa sanksi tambahan atau undang-undang yang membatasi berlaku selama negosiasi akan merusak pembicaraan, membagi masyarakat internasional dan menaruh kesalakan kepada Amerika atas kegagalan dalam mencapai kesepakatan.

Rangkaian pembicaraan untuk mencapai kesepakatan perjanjian program nuklir sudah berlangsung lama dan alot antara Iran dengan negara-negara kekuatan dunia P5 + 1 (AS, Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok, dan Jerman).

Selama ini program pengayaan uranium Iran untuk reaktor nuklirnya diduga bertujuan untuk membangun senjata pemusnah masal, namun tudingan tersebut selalu dibantah oleh Iran. Iran telah secara konsisten menolak tuduhan itu, yang dilampirkan dalam laporan Badan Pengawas Atom Internasional, IAEA, pada tahun 2011, sebagai tak berdasar.

Kelompok negara-negara kekuatan dunia P5 + 1 memiliki tenggat waktu hingga 31 Maret untuk mencapai kerangka kesepakatan, yang kemudian akan menguat dan secara resmi ditandatangani pada 30 Juni.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement