Selasa 03 Mar 2015 22:07 WIB

Ketegangan AS-Israel Bisa Berlangsung Hingga 2016

Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken
Foto: www.huffingtonpost.com
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pejabat tinggi Amerika Serikat memperingatkan ketegangan antara AS dengan Israel saat ini dapat bertahan hingga akhir pemerintahan Presiden AS Barack Obama pada 2016.

"Ada saat kesepakatan berarti dan kemudian ada saat perselisihan. Itu hakikat sesuatu dan saya membayangkan itu akan berlangsung hingga dua tahun terakhir pemerintahan Obama," kata Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken yang berbicara dalam bahasa Prancis  kepada stasiun radio Prancis Europe 1, Selasa (3/3).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Capitol Hill (kongres) pada Selasa untuk menyampaikan pidato atas rencana nuklir Iran. Presiden Obama, Senin, mengecam tindakan  Netanyahu tersebut.

Blinken menekankan Obama menghabiskan lebih banyak waktu berbicara dengan Netanyahu daripada pemimpin lain di dunia, tapi memperingatkan pidato perdana menteri Israel itu dapat berdampak buruk pada hubungan kedua negara.

"Itu tidak menciptakan kepercayaan," kata diplomat tersebut.

Dalam jajak pendapat NBC News/Wall Street Journal, hampir separuh warga Amerika berpendapat Ketua Parlemen Amerika Serikat John Boehner tidak boleh mengundang Netanyahu untuk berpidato di kongres tanpa izin Gedung Putih.

Sebanyak 48 persen responen berpendapat keputusan Boehner mengundang Netanyahu tanpa memberitahu Obama tidak tepat. Sedangkan 30 persen mengatakan Partai Republik mesti melakukan itu dan 22 persen menyatakan tidak yakin untuk menjawab.

Jajak pendapat tersebut menanyai 800 orang terdaftar sejak 25 hingga 28 Februari, dengan peluang kesalahan 3,5 persen. Hasil jajak pendapat tersebut disiarkan di tengah meningkatnya ketegangan pemimpin Israel itu dengan Presiden Obama.

Gedung Putih menyatakan Obama takkan bertemu dengan Netanyahu, yang berkunjung ke Washington DC. Alasannya, kunjungan tersebut dilakukan terlalu dekat dengan waktu pemilihan umum di Israel.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement