Rabu 04 Mar 2015 09:05 WIB

Michelle Obama Sambangi Jepang Maret Ini

Rep: C65/ Red: Ilham
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono berfoto bersama tuan rumah Presiden AS Barack Obama dan Ibu Negara AS, Michel Obama saat menghadiri jamuan makan malam pada KTT CEO APEC, di Hawaii, AS, Ahad (13/11) lalu.
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono berfoto bersama tuan rumah Presiden AS Barack Obama dan Ibu Negara AS, Michel Obama saat menghadiri jamuan makan malam pada KTT CEO APEC, di Hawaii, AS, Ahad (13/11) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ibu negara Amerika Serikat (AS), Michelle Obama akan berkunjung ke Jepang dan Kamboja bulan ini sebagai gerakan global AS mendukung pendidikan bagi anak perempuan.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi jumlah anak perempuan yang tidak bersekolah. Saat ini saja, seperti dilaporkan Gedung Putih, sebanyak 62 juta anak perempuan di dunia tidak bersekolah. Caranya dengan meningkatkan stabilitas keuangan, kesehatan, dan kesejahteraan.

Upaya yang diluncurkan musim panas lalu melalui USAID akan menggandeng relawan Peace Corps untuk membantu memperluas akses sekolah bagi anak perempuan, terutama remaja.

Penasehat Senior, Valerie Jarett mengatakan, relawan korps akan merekrut dan melatih para relawan lokal lainnya dan mendorong semangat masyarakat di hampir satu lusin negara. "Cara terbaik untuk kemanan ekonomi, cara terbaik untuk mengejar impian Anda adalah jika Anda memiliki pendidikan," kata Jarret.

Ia menabahkan, anak perempuan yang menyelesaikan sekolah lebih memungkinkan untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Mereka juga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan juga keluarganya.

Michelle Obama akan mengunjungi Tokyo dan Kyoto pada 18 hingga 20 Maret. Kunjungan dilanjutkan ke Siem Reap, Kamboja pada 21 hingga 22 Maret.

Kamboja merupakan salah satu dari 11 negara yang menjadi target di tahun pertama program ini. Selain Kamboja, 10 negara lainnya adalah Albania, Benin, Burkina Faso, Georgia, Ghana, Moldova, Mongolia, Mozambik, Togo, dan Uganda.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement