Kamis 05 Mar 2015 07:29 WIB

Komunitas Yahudi Juga Terpikat dengan Wali Kota New York

Wali Kota New York Bill de Blasio saat menemui rabi asal Prancis di sinagog Park East
Foto: NYT
Wali Kota New York Bill de Blasio saat menemui rabi asal Prancis di sinagog Park East

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sosok Wali Kota New York Bill de Blasio yang menetapkan dua hari raya umat Islam sebagai hari libur dalam kalender pendidikan kotanya ternyata dikenal sangat dekat dengan semua komunitas, terutama di kalangan Yahudi.

Sebagai seorang advokat senior, de Blasio memulai kariernya sebagai staf Wali Kota New York David N. Dinkins. Kemudian dia membantu kampanye Hillary Clinton tahun 2000 yang ingin melaju sebagai anggota Senat.

Barulah saat bertugas di Dewan Kota New York, de Blasio dikenal sangat memperhatikan pendidikan masyarakat, terutama bagi keluarganya yang berbeda warna kulit serta kaum marjinal lainnya.

Dikutip dari New York Post, istri de Blasio, Chirlane McCray merupakan keturunan Afrika-Amerika. Mereka berdua mendidik kedua anaknya Chiara dan Dante agar selalu menghormati setiap perbedaan rasial dan keyakinan agama setiap individu.

“Remaja dengan kulit berwarna saat ini perlu ngobrol panjang dengan keluarga,” jelas de Blasio dalam talkshow Comedy Central’s “The Nightly Show,” saat menjelaskan caranya berkomunikasi dengan sang anak di tengah ancaman rasialisme.

De Blasio juga mendapat dukungan penuh dari komunitas Yahudi di New York yang menjadi kalangan mayoritas. Sebagai pendukung Demokrat, de Blasio berhasil memikat kaum Yahudi pada pemilihan tahun 2013 lalu. Ia memenangkan 53 persen suara orang Yahudi New York di antara 73 persen perolehan total suaranya.

Dalam jajak pendapat yang diadakan Quinnipiac University pada Januari 2015 lalu, tiga di antara 10 pemilih Yahudi memberikan suaranya pada de Blasio.

“Meski kami sedikit berada di luar eskalasi konstituen utamanya, tapi perolehan suara tadi sangat membantunya,” urai pemimpin World Jewish Restitution Organization Abraham Biderman dikutip dari New York Times, Kamis (5/3).

Penganut Yahudi Ortodok ini menilai, de Blasio sosok yang cerdas menampilkan citra spiritual, bukan relijius. Sehingga semua kalangan bisa menerimanya dengan tangan terbuka.

Misalnya, dengan menemui rabi dari Prancis saat berkunjung ke sinagog Park East, New York serta mendesak para pemimpin Eropa mengurangi tensi pemikiran anti-Semit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement