Jumat 06 Mar 2015 19:14 WIB

UNECSO Kutuk Penghancuran Kota Kuno Nimrod oleh ISIS

Kota Nimrud, Irak
Foto: NatGeo
Kota Nimrud, Irak

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kepala UNESCO Irina Bokova mengutuk penghancuran Nimrud, kota kuno Assyria, di Irak oleh kelompok ISIS.  Aksi tersebut mereka sebut sebagai "kejahatan perang". "Saya mengutuk keras penghancuran situs Nimrud," kata Nimrud dalam satu pernyataan Jumat (6/3).

Ia mengatakan dirinya sudah berbicara dengan para kepala Dewan Keamanan PBB dan Mahkamah Kejahatan Internasional mengenai isu tersebut.

"Kami tidak bisa berdiam diri. Penghancuran dengan sengaja warisan budaya itu merupakan kejahatan perang. Saya menyerukan semua pemimpin agama dan politik di kawasan itu untuk bangkit dan mengingatkan siapa saja bahwa tak ada pembenaran agama atau politik atas pernghancuran warisan budaya kemanusiaan."

ISIS "menyerang kota Nimrud yang bernilai sejarah dan meratakannya dengan alat-alat berat," kata pemerintah Irak pada Kamis.

Seorang pejabat yang mengurusi barang-barang antik mengatakan penghancuran mulai terjadi pada Kamis siang dan dan truk-truk mungkin digunakan mengangkut artefak ke tempat lain.

"UNESCO bertekad untuk melakukan apapun yang diperlukan untuk mendokumentasi dan melindungi warisan Irak itu dan memimpin perang terhadap perdagangan ilegal artefak budaya, yang secara langsung memberi sumbangan bagi pendanaan terorisme," kata Bokova. "Kelangsungan hidup budaya dan masyarakat Irak harus tetap dijaga dan dipelihara," kata dia.

Nimrud salah satu permata di zaman Assyria dibangun pada abad ke-13, terletak di sepanjang Sungai Tigris dengan rentang 30 km di tenggara Mosul, yaitu kota kedua Irak yang kini menjadi tempat mangkal kelompok ISIS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement