REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kedutaan besar (Kedubes) Singapura di Beijing, Cina membuat buku belasungkawa untuk almarhum perdana menteri pertama Singapura, Lee Kuan Yew. Buku itu akan ditandatangani penduduk setempat, warga Singapura, dan anggota komunitas diplomatik.
Duta Besar Singapura untuk Cina, Stanley Loh memimpin staf kedutaan dalam memberikan penghormatan untuk pria yang tutup usia menginjak 91 tahun itu. Kedutaan besar Singapura menurunkan bendera Singapura setengah tiang, memberikan kesempatan masyarakat menandatangani buku belasungkawa untuk menghormati Lee.
Warga negeri Merlion yang tinggal dan bekerja di Cina dan anggota komunitas diplomatik, datang ke Kedutaan Besar Singapura. Kedatangan mereka untuk mengekspresikan empati mereka karena kepergian Lee.
"Saya sudah membaca buku Lee dan tahu bagaimana kepemimpinannya. Lee telah memimpin Singapura menjadi negara," kata penduduk berwarganegara Cina, Wang Shaozhe seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (24/3).
Wang juga sangat tertarik pada kehidupan Lee, untuk itulah ia hadir. Tak hanya itu, beberapa pengunjung warga Cina yang merupakan alumni universitas di Singapura juga hadir.
Seperti Feng Changlin yang mengaku selama bersekolah di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew (Lee Kuan Yew School of Public Policy) belajar tentang metode Lee berkuasa negara, termasuk administrasi publik.
"Pengetahuan telah membantu saya dalam melakukan pekerjaan amal di Cina dan Asia, terutama di bidang tanggung jawab sosial," ujarnya.
Para pengunjung yang datang menulis ungkapan belasungkawa, baik dalam Bahasa Mandarin atau Inggris. Seorang pengunjung yaitu Malcolm Benet Nerva mengaku ia sudah tahu bahwa saat seperti ini akan datang.
"Tetapi meskipun saat telah datang tidak mengurangi rasa kehilangan yang luar biasa. Baik apakah kita berada di luar negeri atau kembali di Singapura," katanya.
Lee memang sering mengunjungi negeri Tirai Bambu itu sejak kunjungan pertamanya pada 1976. Ia kemudian bertemu dengan para pemimpin Cina selama bertahun-tahun. Presiden China Xi Jinping dalam surat belasungkawanya menyebut, Lee sebagai seorang teman lama dari Singapura dan pendiri hubungan Singapura-Amerika Serikat (AS).