Senin 30 Mar 2015 04:08 WIB

Kekasih Kopilot Germanwings Tengah Hamil Anak Lubitz

Rep: c85/ Red: Hazliansyah
Ko-pilot Germanwings Andreas Lubitz
Foto: Reuters
Ko-pilot Germanwings Andreas Lubitz

REPUBLIKA.CO.ID,  -- Kekasih kopilot Germanwings, Andreaz Lubitz, yang diduga sengaja menabrakkan pesawat yang dia terbangkan ternyata sedang menanti kelahiran anak.

Pacar Lubitz, yang tidak mau disebut namanya, adalah seorang guru di Dusseldorf, Jerman. Ia kabarnya memberitahukan kehamilannya pada murid-murid yang dia ajar sesaat sebelum pesawat germanwings yang diterbangkan Lubitz menabrak Pegunungan Alpen.

Seperti dikutip dari Huffington Post, Ahad (29/3), dijelaskan bahwa sang pacar diketahui tinggal serumah bersama dengan Lubitz. Pacar Lubitz dikenal sebagai guru Bahasa Inggris dan Matematika di Krefeld.

Seperti diberitakan sebelumnya, Lubitz tewas bersama 149 orang lainnya yang turut di dalam pesawat Germanwings yang dia terbangkan dan dengan sengaja menabrakkan ke pegunungan Alpen.

Dari rekaman kotak hitam, diketahui bahwa Lubitz sengaja mengunci pintu kokpit saat pilot beranjak ke toilet. Dalam rekaman tersebut juga terdengar jeritan penumpang saat sang pilot berteriak ke dalam kokpit untuk membujuk Lubitz membuka pintu kokpit. Suara jeritan penumpang semakin menjadi saat pesawat terbang semakin rendah dan akhirnya menghantam tebing.

Keadaan mental Lubitz juga telah diteliti dan terungkap bahwa dia menderita depresi.

Mantan pacar Lubitz, mengungkapkan bahwa Lubitz pernah berkata ia berencana akan melakukan "gerakan spektakuler" untuk memastikan semua orang mengingatnya.

Pencarian korban hingga kini masih terus dilakukan oleh pihak berwenang.

Kolonel Patrick Touron dari Kota Seyne les Alpes mengaku bahwa hingga kini mereka belum bisa menemukan satu jasad yang utuh. "Kami belum menemukan satu tubuh yang utuh," katanya.

Tidak ada korban dinyatakan selamat dalam insiden ini. Pihak berwenang sendiri harus bekerja keras untuk mengumpulkan dan mengidentifikasi korban dari 400 sampai 600 bagian dari tubuh korban.

Touron juga mengatakan sampel DNA diambil dari benda-benda yang disediakan oleh keluarga korban seperti sikat gigi - yang bisa membantu mengidentifikasi para korban. Selain itu perhiasan dan benda-benda lainnya yang bisa membantu dalam proses identifikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement