Senin 30 Mar 2015 05:59 WIB

Operasional Tanker Minyak Kuwait tak Terpengaruh Konflik Yaman

Rep: c85/ Red: Hazliansyah
Peta Kuwait berbatasan dengan Arab Saudi.
Peta Kuwait berbatasan dengan Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, ARAB SAUDI -- Pengoperasian tanker minyak milik Kuwait tidak terpengaruh oleh Agresi Arab Saudi atas Yaman Houthi. Keterangan ini dirilis oleh Kuwait Petroleum Corp seperti dikutip oleh kantor berita KUNA, Ahad (29/3).

Arab Saudi dan sekutunya telah melancarkan serangan udara di Yaman dalam upaya menghentikan kemajuan milisi Iran-sekutu Houthi terhadap perlindungan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi Aden.

Sheikh Talal al-Khalid al-Sabah, CEO Kuwait Tankers Oil Co (kotc) mengatakan bahwa tanker yang beroperasi dipastikan aman dan secara reguler terbiasa melalui selat Bab el-Mandeb.

Informasi dari Administrasi Energi AS memperkirakan lebih dari 3,4 juta barel minyak per harinya melewati saluran sempit pada tahun 2013. Apabila jalur ini ditutup, akan memaksa kapal tanker minyak dan LNG untuk berlayar di sekitar ujung selatan Afrika, mengikat kapal tanker selama berminggu-minggu dan menaikkan biaya.

Dalam pernyataan terpisah pada KUNA, Hatem al-Awadi, wakil CEO untuk proyek-proyek di Kuwait National Petroleum Co, mengatakan pekerjaan senilai 1 dinar miliar-Kuwait ($ 3330000000) proyek bahan bakar gas cair terkait dengan proyek bahan bakar bersih akan mulai pada akhir tahun ini.

Tahun lalu, Kuwait menyetujui tawaran senilai 12 miliar dolar AS untuk proyek bahan bakar bersih, peningkatan besar di dua kilang minyak dari anggota OPEC.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement