Senin 30 Mar 2015 08:45 WIB

Lima Keteladanan dari Lee Kuan Yew (2-habis)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indah Wulandari
Pendiri Singapura Lee Kuan Yew (kanan).
Foto: Reuters
Pendiri Singapura Lee Kuan Yew (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID,SINGAPURA -- Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew mangkat pada Senin pekan lalu.

Sebagai pimpinan negara selama tiga dekade pertama, Lee mengukir prestasi dalam membangun bangsanya. Kepemimpinannya yang visioner banyak menginspirasi pemimpin negara lain, termasuk Amerika Serikat. CNN pun membuat catatannya.

4. Disiplin, bukan demokrasi

Lee mempunyai pesan kuat bagi demokrasi, terutama demokrasi liberal di Barat. Menurutnya, kinerja adalah yang utama, bukan janji-janji. Lee sempat berdebat tentang anggapan Barat bahwa tanpa demokrasi, Singapura tidak bisa menjadi negara ekonomi maju.

Lee beranggapan bahwa yang paling penting untuk sebuah negara itu adalah disiplin, bukan demokrasi. Dia mencatat bahwa Amerika Serikat telah membangun demokrasi dan memberikan bantuan kepada Filipina lebih dari satu abad. Namun, ia bertanya mengapa banyak orang dari Filipina yang ingin pindah ke Singapura. Pada satu kesempatan dengan senyum lebar Lee melanjutkan, sejak Perang Vietnam, sistem AS tidak berfungsi, bahkan untuk AS itu sendiri.

5. Stabilitas dan kekuatan

Lee sangat mengagumi sosok pemimpin seperti Charles de Gaulle, Deng Xiaoping, dan Winston Churchill. Dia menyukai De Gaulle sebab memiliki keberanianluar biasa. Dia menyukai Deng karena berhasil menyelamatkan Cina yang saat itu terancam pecah seperti Uni Soviet. Dia menyukai Churchill sebab bisa membuat orang lain menyerah padanya.

Pada masa kini, Lee terkesan dengan presiden baru Cina, Xi Jinping. Xi baginya sama dengan Nelson Mandela yang sangat stabil emosinya. Xi dinilainya tidak mudah terpengaruh dengan kondisi apapun yang bisa mengubah prinsip kepemimpinannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement