Senin 30 Mar 2015 22:08 WIB

Co-Pilot Germanwings Punya Kecenderungan Ingin Bunuh Diri

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bayu Hermawan
Petugas melakukan investigasi di lokasi jatuhnya pesawat Airbus A320 maskapai Germanwings di Seyne-les-Alpes, pegunungan Alpen, Prancis, Kamis (26/3).
Foto: Reuters/Emmanuel Foudrot
Petugas melakukan investigasi di lokasi jatuhnya pesawat Airbus A320 maskapai Germanwings di Seyne-les-Alpes, pegunungan Alpen, Prancis, Kamis (26/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MARSEILLE -- Co-pilot Germanwings 9525 yang menabrak pegunungan Alpen pada pekan lalu, rupanya memang memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri. Namun, ia sempat menerima pengobatan beberapa tahun lalu.

Jaksa Dusseldorf mengatakan, co-pilot Andreas Lubitz (28 tahun) telah menjalani psikoterapi untuk mengatasi gangguannya tersebut. Namun, terapi tersebut dilakukan beberapa tahun sebelum Lubits menjadi pilot.

"Setelah itu dan sampai saat ini, pemeriksaan dokter lebih lanjut tidak ada catatan kecenderungan bunuh diri atau agresi terhadap orang lain," kata juru bicara jaksa, Ralf Herrenbrueck.

Pihak berwenang percaya, berdasarkan data dari rekaman di kokpit pesawat. Lubitz mengunci kaptennya di luar kokpit dan mengabaikan permintaan untuk membukakan pintu. Sementara, pria asala Jerman itu mengatur manual pesawat untuk turun ke ketinggian tertentu.

Jaksa mengatakan, sejauh ini mereka tidak menemukan motif yang mungkin mendorong perbuatan Lubitz tersebut. Tanda-tanda adanya penyakit fisik juga tidak ditemukan pada diri Lubitz.

Juru bicara para peneliti Dusseldorf, Christoph Kumpa mengatakan bila tidak ada dokumentasi yang menunjukkan bahwa Lubitz memiliki penyakit fisik yang mempengaruhi penglihatannya. Insiden 24 Maret tersebut menewaskan semua penumpang Airbus A320 dalam perjalanan dari Barcelona ke Dusseldorf.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement