Senin 30 Mar 2015 22:33 WIB

Di Cina, Din Syamsuddin Singgung Soal Terorisme dan Radikalisme

Din Syamsuddin di Forum Boao China.
Foto: dok PP Muhammadiyah.
Din Syamsuddin di Forum Boao China.

REPUBLIKA.CO.ID, HAINAN-- Terorisme dan radikalisme menjadi tema yang disinggung Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin dalam Boao Forum for the Future of Asia (BFA) di Pulau Hainan, Cina. BFA adalah forum bergengsi tingkat dunia yang menghimpun para penentu kebijakan (presiden, menteri) khususnya dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan CEO serta pebisnis dari berbagai negara.

Dalam acara yang berlangsung selam tiga hari (26-30/3) itu, hadir dari Indonesia di antaranya Presiden Jokowi, Menko Perekonomian Sofyan Jalil, Menlu Retno Marsudi, Mendag Rahmat Gobel, Mensekab Adi Wijayanto, dan Kepala BKPM Sibarani.

Selain menyediakan sesi-sesi tentang ekonomi dan perdagangan dalam berbagai aspeknya, BFA utk pertama kalinya pada tahun ini juga menyediakan sesi khusus tentang Agama dan Pencerahan Peradaban. Isu utama yang dibicarakan adalah adalah tentang Prinsip Jalan Tengah dan Perdamaian. Tampil menjadi narasumber antara lain:  Master Sing Yuen, tokoh Buddha terkemuka dari Taiwan, Arcbishop Paul Kwong dari Hongkong, dan Din Syamsuddin dari Indonesia. Din diundang unyuk mewakili Islam.

Dalam ceramahnya Din menjelaskan, prinsip Jalan Tengah Islam (wasathiyah) sebagai jalan keluar terhadap problematika peradaban dunia. Menjawab pertanyaan moderator dari Phoenic TV tentang fenomena radikalisme keagamaan dan terorisme, Din meyakinkan audiens bahwa tidak ada akar pada Islam bagi kekerasan dan terorisme. Kekompok ekstrimis dan teroris hanya menyalahgunakan bahkan 'membegal' Islam utk kepentingan politik kelompok.

Selain itu,  radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme, lanjut Din dalam siaran persnya yang diterima Republika Online, juga dipengaruhi oleh faktor-faktor  non-agama seperti kesenjangan sosial, ekonomi, dan politik. Bahkan tidak mustahil kelompok ini ikut direkayasa oleh pihak luar yg ingin merusak Islam melalui sebagian pemeluknya. Penjelasan Din tersebut mendapat sambutan  positif dari moderator dan audiens yg memadati hall Boao Convention Center.

Boao Forum yang sudah berlangsung ke-14 kalinya, sangat positif bagi perdamaian dunia. Khususnya dalam menyambut kebangkitan dan kemajuan Asia, sebagai kawasan abad baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement