Rabu 01 Apr 2015 11:20 WIB

Kenapa Gadis Muda Malaysia Mudah Terpengaruh ISIS?

Banyak pemuda gabung ISIS.
Foto: Reuters
Banyak pemuda gabung ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia sebelumnya berhasil menangkap sejumlah gadis muda yang hendak bergabung dengan ISIS. Mereka diantaranya ditangkap saat hendak bertolak ke Suriah atau setelah menikahi anggota ISIS via skype. 

Mengenai hal ini, Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, hal tersebut merupakan pengaruh dari media sosial yang kuat. Sehingga memungkinkan berbagai hal terjadi, seperti perkawinan melalui "skype" dilakukan tanpa wali atau saksi sah.

"Fenomena ini sangat mengkhawatirkan dan membahayakan gadis-gadis di negara ini," kata dia seperti dikutip dari media setempat di Kuala Lumpur, Rabu (1/4). 

Ia menambahkan, tiga faktor yang mendorong seseorang terlibat kelompok-kelompok militan tersebut adalah ketakjuban kepada organisasi atau kepemimpinan, masalah dengan keluarga atau masalah keuangan.

Polisi Malaysia sendiri hingga saat ini telah menahan 75 orang yang terlibat dalam kelompok militan Negara Islam (ISIS). 25 diantaranya sudah dibebaskan. 

Ahmad Zahid mengatakan, 24 orang didakwa berdasar UU Kesalahan Keselamatan (SOSMA), tujuh lagi masih dalam pengusutan polisi, enam orang divonis berdasar UU Pencegahan Kejahatan, dan 13 warga asing sudah dideportasi setelah menjalani pemeriksaan dan pemulihan.

Jumlah itu tidak termasuk enam bekas tahanan UU Keselamatan Dalam Negeri (ISA) yang diduga terlibat kegiatan kelompok militan yaitu Kumpulan Militan Malaysia (KMM) dan Jemaah Islamiyah.

Mendagri mengatakan penahanan itu membuktikan kesungguhan pemerintah mengambil langkah untuk mencegah penularan pengaruh IS ke Malaysia.

"Sampai saat ini sebanyak 10 warga Malaysia yang menyertai IS menjadi korban, enam di Suriah, satu di Irak dan tiga lagi tidak diketahui keberadaannya," katanya.

Ia mengatakan pemerintah sedang menggodok modul khusus untuk menetralisir militan yang ditangkap dan sedang dalam tahanan. Mendagri juga meminta semua pihak melakukan kerja sama agar rancangan UU Pencegahan Kejahatan 2015 mendapat dukungan, termasuk dari partai oposisi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement