Rabu 01 Apr 2015 23:41 WIB

Teheran: Iran dan Saudi Siap Bekerjasama Soal Krisis Yaman

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agung Sasongko
Gerilyawan Houthi yang kini menguasai Yaman.
Foto: Reuters
Gerilyawan Houthi yang kini menguasai Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Abdel Fattah al Sisi mendesak pemberontak Syiah di Yaman untuk mundur demi negara mereka. Ia juga menegaskan partisipasi Kairo dalam kampanye militer di Yaman untuk mengembalikan keamanan Teluk Arab.

''Stabilitas Yaman dan keselamatan rakyatnya tergantung pada leher Anda (militan Syiah),'' kata Sisi dalam pidato di televisi, dikutip Middle East Online. Menurutnya, Mesir tidak akan membiarkan keamanan teluk terganggu sehingga mereka perlu menghormati kepentingan masing-masing.

Mesir mengatakan mereka akan turut serta dalam serangan darat dan laut. Sisi juga berbicara terkait keputusannya untuk bergabung dalam membuat pasukan militer gabungan negara Arab untuk membuat formasi pertahanan. ''Setiap negara yang berpartisipasi bisa melibatkan militernya atau angkatan daratnya,'' kata dia.

Sementara Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian menyatakan kesediaan Iran untuk bekerja sama dengan Arab Saudi untuk mengakhiri konflik di Yaman. ''Iran dan Arab Saudi dapat bekerja sama untuk memecahkan krisis Yaman,'' kata dia di Kuwait.

Ia juga merekomendasikan semua faksi di Yaman untuk tenang dan kembali berdialog. Ia mengaku Iran memiliki rencana untuk menyelesaikan perang.

Iran mendukung pejuang Houthi yang mengendalikan Sanaa. Namun menyangkal tuduhan Arab yang mengatakan Iran memberi bantuan militer pada Houthi. Kelompok militan Syiah ini melancarkan serangan terhadap pasukan yang setia pada Hadi di pelabuhan selatan Aden.

Lebih lanjut, Abdullahian mengkritik serangan udara yang dilakukan Saudi. Menurutnya, hal tersebut adalah kesalahan strategis. ''Kita perlu mencapai solusi politik untuk menghentikan operasi militer dan memulai dialog antara semua pihak,'' kata dia.

Sementara, warga di Yaman terus dievakuasi termasuk pekerja asing, Pada Selasa malam, kapal patroli angkatan laut India mengevakuasi 350 warga negara India dari pelabuhan Aen.

Kementerian Luar Negeri Indoia mengatakan mereka akan menuju Djibouti diperkirakan Rabu siang. India memiliki 4.000 warga di Yaman ketika Arab melancarkan serangan pekan lalu.

Juru bicara kemenlu mengatakan pihaknya sedang melakukan negosiasi agar warga India bisa dievakuasi dengan penerbangan dari Sanaa. Warga India sebagian besar berada di wilayah tesebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement