Kamis 02 Apr 2015 09:35 WIB

Negara Mana yang Berhak Miliki Bulan?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Karta Raharja Ucu
Bulan Purnama
Bulan Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sejak Apollo 11 mendarat di bulan pada 20 Juli 1969 dan diteruskan hingga 1972, 12 astronot Amerika telah berjalan di bulan, menghabiskan 170 jam dan menjelajah lebih dari 100 kilometer. Mereka telah menancapkan enam bendera AS dan membawa pulang 400 kilogram tanah dan bebatuan bulan, serta 30 ribu foto.

Akan tetapi, menanam bendera bukan bearti negara tersebut memiliki bulan. Perjanjian Luar Angkasa PBB, Treaty on Principles Governing the Activities of States in the Exploration and Use of Outer Space, Including the Moon and Other Celestial Bodies pada 27 Januari 1067 menyatakan luar angkasa, termasuk bulan dan benda-benda langit lainnya, tidak diberlakukan klaim kedaulatan.

Enam bendera AS di bulan ditancapkan selama misi Apollo 11, 12, 14, 15, 16, dan 17. Bendera lainnya yang sudah menyentuh bulan adalah Uni Eropa, Rusia, dan India.

Bulan adalah satu-satunya tempat di dunia ini dimana bendera terbang sepanjang hari, tidak pernah naik atau turun, tidak pernah terbang setengah tiang, dan tidak bisa diberi hormat.

Dilansir dari Did You Know, Kamis (2/4), awak Apollo 17 adalah orang-orang terakhir di bulan. Ronald Evans memegang komando. Anggotanya adalah Komandan Eugene Cernan dan Horrison H Schmitt.

Pada 11 Desember 1972, mereka meninggalkan sebuah plakat bertuliskan, "Di sini Man menyelesaikan eksplorasi pertamanya bulan, Desember 1972 M. Semoga semangat perdamaian di mana kami datang tercermin dalam kehidupan umat manusia semua."

Kata-kata populer yang diucapkan Cernan di bulan adalah "Tantangan Amerika saat ini telah mengukir takdir umat manusia di masa depan."

Amstrong juga mengucapkan kata-kata ketika melangkahkan kaki kirinya pertama kali di Bulan. Kutipannya adalah "Satu langkah kecil bagi manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia." (Mutia Ramadhani)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement