Kamis 02 Apr 2015 14:37 WIB

Uni Eropa: Perang Yaman Mengancam Warga Sipil

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Kisruh di Yaman melibatkan Arab Saudi kontra Iran.
Foto: Reuters
Kisruh di Yaman melibatkan Arab Saudi kontra Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa menyatakan, perang di Yaman memiliki dampak yang mengancam warga sipil. Mereka menyerukan semua pihak untuk menjamin perlindungan warga sipil.

Dilansir Al-Arabiya, Kamis (2/4), Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini dan Komisaris Bantuan Kemanusiaan Christos Stylianides mengatakan, efek perang Yaman berdampak terutama pada anak-anak. Mereka mengutuk serangan terhadap rumah sakit, sekolah dan permukiman warga di Yaman.

"Serangan terhadap rumah sakit dan fasilitas medis, serta penghancuran rumah-rumah pribadi, fasilitas pendidikan dan infastruktur dasar tak dapat ditoleransi," kata mereka dalam pernyataan.

Menurut mereka, konflik telah mencapai proporsi yang mengkhawatirkan dan memperburuk situasi kemanusiaan.  Mereka juga meminta semua pihak bertikai menghindari penargetan langsung infastruktur sipil.

Mogherini dan Stylianides mendesak semua pihak untuk memberikan akses tak terbatas pada para pekerja bantuan kemanusiaan. Mereka mengatakan, Uni Eropa akan terus mendukung upaya untuk membawa semua pihak di Yaman kembali ke meja perundingan.

Komite Internasional Palang Merah mengeluh pada Selasa (31/3), bahwa anggota koalisi mencegah pesawt Palang Merah memberikan bantuan obat-obatan. Namun, sejak awal kampanye militer koalisi berulang kali menekankan untuk memungkinkan bantuan dan petugas bantuan ke Yaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement