Rabu 15 Apr 2015 13:04 WIB

Beijing Desak Dalai Lama Kesampingkan 'Ilusi Masa Depan' Tibet

Rep: Gita Amanda/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dalai Lama
Foto: AP
Dalai Lama

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina pada Rabu (15/4), mendesak pemimpin spiritual Tibet di pengasingan Dalai Lama untuk mengesampingkan ilusi mengenai masa depan Tibet. Cina menuduh Dalai Lama tak tulus soal otonomi dan diam-diam mendorong kemerdekaan Tibet.

Channel News Asia melaporkan, dalam kertas putih panjang yang dirilis kantor berita resmi Xinhua pemerintah Cina mengatakan Dalai Lama dan pendukungnya sebaiknya menerima Tibet sebagai bagian dari Cina. Beijing meminta Tibet melupakan rencana mereka memecah Cina dan mencari kemerdekaan bagi Tibet.

"Pemerintah pusat berahrap, Dalai Lama akan mengesampingkan ilusi dalam sisa hidupnya dan menghadapi kenyataan," kata pemerintah dalam kertas putih yang dirilis dalam bahasa Inggris dan Cina.

Beijing menyatakan telah kecewa karena Dalai Lama menurutnya tak sekadar mencari otonomi tapi tujuan sebenarnya masih soal kemerdekaan. Menurut pernyataan tak ada negosiasi yang dilakukan dengan itikad baik, Dalai Lama dan pendukungnya hanya berusaha memecah Cina.

Pejabat pemerintah Tibet di pengasingan, tak bisa dihubungi untuk memberi komentar. Sementara Dalai Lama membantah mengemban kekerasan dan mengatakan ia hanya menginginkan otonomi untuk Tibet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement