Rabu 15 Apr 2015 16:03 WIB

Gunakan Kata ANZAC, Pengusaha Hampir Dibui 12 Tahun

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Warga dari berbagai kawasan di Australia membuat bunga poppy rajutan, kain felt dan kertas untuk proyek memeriahkan Hari Anzac di Melbourne.
Foto: ABC News
Warga dari berbagai kawasan di Australia membuat bunga poppy rajutan, kain felt dan kertas untuk proyek memeriahkan Hari Anzac di Melbourne.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Salah satu merek ''Woolworths'' baru saja meluncurkan situs ''Fresh in Our Memories'' pada Selasa malam untuk memperingati hari ANZAC pada 25 April. ANZAC adalah singkatan dari Australian and New Zealand Army Corps.

Padahal, Pemerintah Australia melarang jaringan supermarket terbesar mengkomersilkan Hari Veteran Australia itu. Pemerintah akhirnya meminta situs supermarket itu ditutup dengan tuduhan komesialisasi hari bersejarahah tersebut.

Awalnya, Woolworths mengundang pelanggan untuk mengunggah foto-foto veteran ke situs. Gambar-gambar akan ditampilkan dengan slogan "Fresh in Our Memories" dan logo Woolworths "Lest We Forget ANZAC 1915-2015." Kampanye tersebut langsung menarik kritik keras di media sosial.

Menteri Urusan Veteran Michael Ronaldson mengaku telah menghubungi Woolworths setelah menyadari kampanye itu. Ia meminta merek tersebut untuk segera mengakhirinya.

''Di bawah ANZAC Act 1920, menggunakan kata ANZAC dengan tujuan komersil harus mendapat izin dari pemerintah,'' katanya. Hal ini dilakukan agar ANZAC tidak disepelekan atau digunakan untuk sesuatu yang tidak bertanggung jawab.

Ronaldson mengatakan, ia bertanggungjawab untuk memastikan bahwa kata ANZAC tidak digunakan untuk manfaat komersil. Woolworths kemudian menghentikan promosi dan meminta maaf.

''Kami menyesal telah menyebabkan pelanggaran, ini jelas bukan niat kami,'' kata Woolworths. Mereka mengatakan situs tersebut dikembangkan untuk memberikan tempat bercerita bagi staf dan pelanggan sebagai tanda perayaan ANZAC.

Undang-undang Australia yang disahkan pada tahun 1920 untuk mencegah eksploitasi komersial ANZAC berisi potensi hukuman bagi pelanggar. Yaitu, penjara 12 tahun serta denda 50 ribu dolar Australia (38 ribu dolar AS) untuk perusahaan dan 10 ribu dolar Australia (7.600 dolarAS) bagi individu.

Ronaldson mengatakan, ia telah menerima penjelasan Woolworths, bahwa mereka tidak tahu terkait izin penggunaan kata itu. Karena perusahaan dengan cepat menutup situs, Ronaldson tidak akan menuntut mereka.

''Saya berharap bahwa kejadian semalam adalah pengingat yang bermanfaat untuk semua orang, bahwa ini adalah kata yang sangat, sangat istimewa bagi semua warga Australia,'' katanya kepada wartawan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement