Ahad 19 Apr 2015 11:26 WIB

Internasional Puji Somalia Bentuk Negara Baru

Bendera somalia
Bendera somalia

REPUBLIKA.CO.ID,  MOGADISHU -- Masyarakat internasional pada Sabtu (18/4) memuji Somalia, setelah peluncuran Konferensi Adado di Somalia Tengah yang bertujuan membentuk negara sementara di wilayah tersebut.

Dalam satu pernyataan bersama, PBB, badan regional IGAD, Uni Eropa, Misi Afrika di Somalia, AS, Swedia, Italia, Ethiopia, Uganda dan Turki juga memuji rakyat di Somalia Tengah atas keberhasilan dalam konferensi perujukan itu di Kota Kecil Dhusamareb, Somalia Tengah, setelah pertempuran tanpa henti di wilayah tersebut.

"Ini adalah langkah penting lain ke arah perdamaian dan pembangunan negara buat rakyat di wilayah tengah, serta semua warga Somalia," kata pernyataan itu.

"Meskipun mengharapkan keberhasilan konferensi di Adado itu, kami mendesak rakyat di wilayah Somalia Tengah agar membangun pemerintah baru dengan perincip perujukan, konsensus dan melibatkan banyak pihak," tambah pernyataan tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Konferensi itu, yang dimulai tiga hari sebelumnya, diadakan setelah kesepakatan yang ditandatangani pada Juli tahun lalu di Somalia untuk membentuk negara baru yang melibatkan semua pihak di negeri tersebut dan akan dikenal dengan nama Negara Sentral. Negara itu akan menjadi negara terbaru ketiga sejak Undang-Undang Dasar Peralihan 2012 diberlakukan.

Mereka juga menyeru semua pihak dalam konferensi tersebut agar terlibat dalam perujukan yang konstruktif guna membangun landasan mengenai pemerintah sementara yang stabil dan menjanjikan dukungan mereka guna menjamin penerapan tepat waktu hasil dari konferensi itu.

Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB Nicholas Kay mengatakan kunjungan oleh mitra internasional ke wilayah tersebut sebelum pembukaan resmi konferensi tersebut adalah bukti dukungan mereka dan bertujuan mendorong semangat kompromi.

Negara Sentral akan menjadi negara ketiga setelah pembentukan Pemerintah Sementara Juba pada 2013 dan Negara Barat-Daya tahun lalu. Berdasarkan Visi dan Kesepakatan Padat Baru 2016, yang ditandatangani di Brussels 2013, penyelesaian proses pembentukan negara federal itu adalah kunci di antara persetujuan utama lain dalam kesepakatan tersebut.

Somalia juga dijadwalkan mengadakan referendum bagi undang-undang dasar baru pada awal tahun depan untuk mendorong pemungutan suara baru pada penghujung tahun depan.

Konferensi Adado dijadwalkan berlangsung selama 42 hari berdasarkan jadwal yang ditetapkan saat ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement