Selasa 21 Apr 2015 11:54 WIB

Jihadi John Gabung ISIS karena Kecewa pada al-Shabaab

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Jihadi John
Foto: The Mirror Online
Jihadi John

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah laporan mengatakan, militan asal Inggris Mohammed Emwazi atau dikenal dengan jagal Johadi John awalnya ingin bergabung dengan kelompok teror al-Shabaab Somalia. Namun, Emwazi menganggap al-Shabaab telah disusupi hingga ia membelot ke kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dalam sebuah wawancara dengan The Independent, pria Suriah yang mengaku bernama Ayman mengatakan, Emwazi pernah mengaku dirinya sempat terobsesi dengan al-Shabaab dan terus membicarakan pertempuran di Somalia. Ayman mengatakan, ia bertemu Emwazi di Suriah setelah ISIS menguasai kampung halamannya.

"Mohammed terobsesi dengan al-Shabaab, dia marah dengan apa yang terjadi di Afrika," kata Emwazi seperti dilansir Daily Mail, Selasa (21/4).

Namun, Ayman mengatakan, Emwazi mengaku telah dikhianati sehingga beberapa temannya dibunuh dan dikirim ke penjara. Teman-teman yang dimaksud kemungkinan Bilal al-Berjawai dan Mohammed Sakr, yang merupakan dua anggota geng ekstemis London Boys.

Al-Berjawi melewati Kontrol Border Inggris setidaknya lima kali, untuk melakukan perjalanan antara London dan sel-sel teror di Afrika. Tiga tahun lalu, al-Berjawi tewas dalam serangan  pesawat tak berawak Amerika Serikat di Somalia. Kawannya, Sakr, juga tewas di Somalia pada Februari 2012.

Menurut Ayman, Emwazi dituduh mencoba bergabung dengan al-Shabaab pada 2009 saat ia terbang ke Tanzania. Namun, kekecewaan akibat kematian teman-temannya membuat ia akhirnya bergabung dengan ISIS di Suriah pada 2012.

Emwazi kali pertama menjadi perhatian internasional pada Agustus 2014. Saat itu ia muncul dalam sebuah video yang menunjukkan pemenggalan wartawan Amerika, James Foley.

Mulai saat itu, ia terlihat di sejumlah video lain, seperti pemenggalan wartawan Steven Sotloff dan Peter Kassig. Ia juga membunuh dua pekerja bantuan Inggris David Haines dan Alan Henning serta sandera Jepang Kenji Goto dan Haruna Yakuwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement