REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Kepala Lembaga Hak Asasi Manusia PBB, Jumat (24/4), mendesak media, lembaga pembuat aturan dan pemerintah di Inggris agar bertindak mencegah tersebarnya hasutan kebencian. Pernyataan itu dilontarkan setelah harian The Sun menyiarkan artikel yang menyebut migran "kecoa".
Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia Zeid Ra'ad Al-Hussein juga menyeru semua negara Eropa agar mengambil sikap lebih tegas mengenai rasisme dan xenofobia. Dia mengatakan rasisme dan xenofobia seringkali mengobarkan lingkaran kejam fitnah, tak adanya toleransi dan politisasi migran dengan kedok kebebasan berekspresi.
"Serangan verbal kejam terhadap pendatang dan pencari suaka di tabloid Inggris telah berlangsung tanpa tantangan hukum untuk waktu sangat lama," kata Zeid.
Ia menambahkan meskipun ia adalah penganjur kebebasan bereskpresi, hak itu bukan absolut.
"Rasisme juga berisiko membuat krisis jadi lebih parah, dan dapat mengakibatkan banyak orang kehilangan nyawa," ia menambahkan.
Zeid mengatakan artikel The Sun adalah salah satu contoh ekstrem mengenai raibuan artikel antiorang asing yang telah muncul di tabloid Inggris selama dua dasawarsa belakangan.
Awal pekan ini, satu organisasi non-pemerintah Inggris Society of Black Lawyers melaporkan tabloid The Sun ke Polisi Metropolitan Inggris dan meminta masalah itu diselidiki berdasarkan 1986 Public Order Act untuk melihat apakah artikel tersebut meningkat jadi hasutan bagi kebencian rasial.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
