Sabtu 25 Apr 2015 20:50 WIB

Nepal Umumkan Keadaan Darurat

Rep: C30/ Red: Didi Purwadi
Sebuah bangunan rubuh akibat gempa bumi berskala 7,9 SR yang mengguncang Kathmandu, Nepal, Sabtu (25/4).
Foto: Reuters/Navesh Chitrakar
Sebuah bangunan rubuh akibat gempa bumi berskala 7,9 SR yang mengguncang Kathmandu, Nepal, Sabtu (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Pemerintah Nepal mengumumkan keadaan darurat menyusul gempa berkekuatan 7,9 skala Richter pada Sabtu (25/4). Korban tewas yang sebelumnya mencapai 688 jiwa, kini meningkatkan tajam menjadi 758 korban tewas.

''Sebanyak 467 orang tewas di lembah Kathamandu,'' ujar pejabat Kementerian Dalam Negeri Nepal dilansir dari Guardian pada Sabtu (25/4).

Pemerintah Nepal telah mengumumkan keadaan darurat di daerah yang terkena dampak gempa bumi. Sedangkan Wakil Perdana Menteri Bamdev Gautman menyatakan bahwa dirinya telah meminta bantuan kemanusiaan internasional untuk bencana yang menimpa Nepal.

Salah satu monumen kebanggaan Nepal, Dharahara atau Menara Bimshen, menjadi salah satu bangunan yang rata dengan tanah.

Gedung megah setinggi sembilan tingkat atau 62 meter yang berada di tengah Ibu Kota Nepal, Kathmandu itu hancur lebur tinggal menjadi puing-puing.

Jaringan berita BBC bahkan melaporkan 400 orang terjebak akibat rubuhnya menara yang diakui oleh UNESCO itu. Bangunan bersejarah telah berdiri sejak 1832 itu kini hanya menjadi kenangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement