Ahad 26 Apr 2015 16:53 WIB

Protes Damai di Baltimore Berubah Jadi Kerusuhan

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Kericuhan terjadi saat demosntrasi (ilustrasi)
Kericuhan terjadi saat demosntrasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BALTIMORE -- Lebih dari 1.000 pengunjuk rasa berbaris di Baltimore, menyuarakan protes atas kematian seorang pria kulit hitam setelah sepekan ditahan polisi. Setelah berjam-jam aksi damai, protes berubah menjadi kericuhan.

BBC News melaporkan pada Ahad (26/4), sejumlah demonstran memecahkan jendela polisi dan etalase toko. Akibat insiden tersebut, pihak berwenang menangkap 12 pengunjuk rasa.

Aksi dilakukan setelah pria kulit hitam, Freddie Gray ditangkap oleh polisi pada 12 April lalu. Gray yang mengalami cedera tulang belakang tewas sepekan kemudian dalam tahanan.

Saudara kembar Gray, Fredricka Gray meminta pengunjuk rasa untuk tenang. Ia mengatakan, keluarganya menginginkan kekerasan dihentikan. "Freddie Gray tak menginginkan ini," katanya.

Walikota Baltimore, Stephanie Rawlings-Blake mengatakan pada Fredricka Gray, ia sangat kecewa dengan insiden kekerasan tersebut. Menurutnya, ada penghasut dibalik kerusuhan yang terjadi.

Enam petugas polisi telah diberhentikan sementara terkait kasus kematian Freddie Gray. Penyelidikan internal juga sedang berlangsung di kepolisian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement