Ahad 26 Apr 2015 19:05 WIB

Korban Gempa Nepal Lebih dari 2.200 Orang, Bantuan Berdatangan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
 Seorang pria menangis saat melintasi reruntuhan sebuah kuil yang hancur akibat gempa bumi di Bhaktapur, Nepal, Ahad (26/4). (Reuters/Navesh Chitrakar)
Foto: REUTERS/Navesh Chitrakar
Seorang pria menangis saat melintasi reruntuhan sebuah kuil yang hancur akibat gempa bumi di Bhaktapur, Nepal, Ahad (26/4). (Reuters/Navesh Chitrakar)

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Gempa Nepal telah dikonfirmasi menewaskan lebih dari 2.200 orang, Ahad (26/4). Jumlah tersebut hanya dari gempa pada Sabtu. Pada Ahad sore, gempa berkekuatan 6,7 SR kembali mengguncang Kathmandu, menggiring kembali pada trauma tiga gempa sebelumnya.

Seiring dibukanya kembali bandara Kathmandu pada Ahad, bantuan mulai berdatangan. Negara tetangga, India, Cina dan Pakistan telah mengirimkan bantuan. Pesawat pasukan udara India mendarat pada Ahad dengan 43 ton bantuan, diantaranya tenda dan makanan.

Juru bicara kementerian Urusan Luar Negeri, Vikas Swarup mengatakan India juga mengirim 200 tim penyelamat. Pesawat kembali ke New Delhi untuk membawa lebih banyak bantuan. 

Sebanyak 61 warga India juga tewas akibat gempa Nepal. Sementara, Cina mengirimkan 62 anggota tim pencari dan penyelamat. Mereka tiba pada Ahad. Negara lain yang mengirimkan tim penyelamat termasuk Uni Emirat Arab, Jerman dan Prancis.

Tim pencari dan penyelamat Internasional, Jerman mengatakan tim berjumlah 52 orang dikirim ke Nepal. Tim terdiri dari dokter, ahli pencari korban, serta anjing pelacak. Tim juga akan membawa pusat perawatan medis mobile.

Juru bicara Stefan Heine mengatakan prioritas utama mereka adalah mencari korban selamat. Di Prancis, pemerintah mengatakan 11 penyelamat dan peralatan darurat telah terbang ke Kathmandu. Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan 500 warganya yang berada di area gempa sehat dan selamat.

Pakistan akan segera mengirimkan empat pesawat C-130 yang membawa 20 ranjang untuk rumah sakit sementara. Mereka juga mengirimkan dokter, ahli bedah dan spesialis. Tim penyelamat dan pencari dikirimkan beserta beberapa radar pencari daratan, alat berat dan anjing pelacak. 

Pakistan juga mengirim 2000 makanan cepat saji, minuman, obat, 200 tenda, 600 selimut dan keperluan lainnya. Sebelumnya, diberitakan masyarakat sangat membutuhkan bantuan karena rumah mereka hancur, listik terputus dan pasokan air bersih sangat minim.

Kegiatan jalanan bahkan berhenti, kereta tidak beroperasi dan penerbangan pesawat komersil terhambat. Pejabat managemen bencana, Rameshwar Dangal mengatakan para pekerja mengirim bantuan menggunakan helikopter dan truk. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement