Ahad 26 Apr 2015 22:18 WIB

PBB Tunjuk Ismail Jadi Utusan di Yaman

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Sekjen PBB Ban Ki Moon
Foto: AP
Sekjen PBB Ban Ki Moon

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menunjuk seorang diplomat Mauritania, Ismail Ould Cheikh Ahmed sebagai utusan baru untuk Yaman pada Sabtu (25/4). Langkah ini dilakukan untuk mencoba menengahi perdamaian di negara Semenanjung Arab.

Ban telah memberitahu Dewan Keamanan PBB terkait rencananya menunjuk Ismail untuk menggantikan Jamal Benomar. Pada Sabtu, Dewan Keamanan menyetujui penunjukkan tersebut.

"Ould Cheikh Ahmed akan bekerja sama dengan para anggota Dewan Keamanan PBB, Dewan Kerjasama Teluk, pemerintah di daerah dan mitra lainnya, serta negara tim negara PBB lain untuk Yaman," kata Ban dalam sebuah pernyataan.

Sejak Desember, Ould Cheikh Ahmed telah memimpin misi ebola PBB. Ia memiliki pengalaman selama hampir tiga dekade dalam hal pembangunan dan bantuan bersama PBB. Ould Cheikh Ahmed juga merupakan koordinator PBB untuk kemanusiaan dan pembangunan penduduk di Suriah antara tahun 2008 dan 2012, serta di Yaman tahun 2012-2014.

Ould Cheikh Ahmed akan menggantikan Jamal Benomar. Benomar diketahui telah mengundurkan diri sebagai utusan PBB pada 15 April. "(Ban) Mengungkapkan rasa terima kasih yang tulus pada Bapak Benomar, untuk usaha tak kenal lelahnya membantu orang-orang Yaman dalam mewujudkan aspirasi mereka untuk perubahan melalui transisi damai," kata juru bicara kantor Sekjen PBB dilansir Albawaba, Ahad (26/4).

Benomar selama ini telah bekerja memediasi negosiasi antara faksi-faksi yang besaingan di Yaman sejak 2011. Setahun kemudian, pemberontakan mengakhiri pemerintahan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.

Diplomat Mauritania itu, menerima pekerjaannya di tengah eskalasi dramatis kekerasan di Yaman. Krisis di Yaman, mendorong koalisi pimpinan Arab Saudi meluncurkan kampanye serangan udara terhadap kelompok pemberontak Houthi.

PBB memperkirakan setidaknya, 551 warga sipil tewas dalam empat pekan terakhir. Pada Jumat (24/4), mantan Presiden Saleh menyerukan semua warga Yaman menemukan cara mengakhiri konflik.

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement