REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Ribuan warga yang mengungsi akibat gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter, marah pada respon pemerintah Nepal. Di tengah bencana yang menimpa, mereka masih harus kesulitan mendapat makanan dan kekurangan air di pengungsian.
Menurut Aljazirah, Ahad (26/4), saat tim penyelamat terus melakukan upaya penggalian pengungsi di Kathmandu menghadapi situasi yang kacau. Ini dikarenakan rumah sakit kehabisan pasokan medis, dan ribuan orang yang berkemah di daerah terbuka kelaparan dan kehausan.
Dari laporan Aljazirah, banyak warga yang berlindung di luar tanpa makanan dan air. "Orang-orang sangat marah dengan pemerintah karena merasa ditinggalkan di situasi suli," ungkap Aljazirah.
Sejumlah gempa susulan juga melanda Nepal. Pada Ahad pagi, gempa susulan berkekuatan 6,7 Skala Richter mengguncang para korban yang sudah gelisah.
Badan-badan bantuan memperingatkan, enam juta orang terkena dampak bencana di Nepal. PBB dalam sebuah pernyataan melaporkan, rumah sakit di Lembah Kathamndu penuh sesak orang, mereka kehabisan persediaan medis dan ruang untuk menyimpan mayat.
Sedangkan Palang Merah Internasional mengatakan prihatin dengan nasib warga di pedesaan. Sebab wilayah tersebut dekat dengan episentrum gempa.