Senin 27 Apr 2015 10:21 WIB

Pasangan Honeymoon Ini Berjuang dalam Timbunan Salju Everest

Red: Ilham
Alex Schneider and Sam Chappatte
Foto: The Mirror
Alex Schneider and Sam Chappatte

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar kembali datang dari pegunungan Himalaya, puncak Everest yang terkena dampak dari gempa berkekuatan 7,9 skala richter. Kali ini datang dari sepasang suami istri asal Inggris yang sedang berbulan madu di punak tertinggi di dunia itu.

Petualang Alex Schneider (28) dan suaminya Sam Chappatte (28) menjelaskan bagaimana longsor bukit es yang menakutkan merobek kamp mereka. Saat itu, pasutri itu sedang berada di dalam tenda mereka. "Gempa bumi melanda sekitar 30 menit, setelah kami menyeberangi icefall kemarin pagi, dan menerjang tenda kami," mereka menulis di blog mereka. "Tanah mulai gemetar keras, tapi sebelum kami meresponnya, pemimpin ekspedisi, Mazur berteriak " Keluar dari f ****** tenda anda, ambil kapak es!"

Dengan terhuyun mereka keluar dari tenda dan langsung melihat sebuah longsoran salju yang sedang menuju mereka. Namun, sebuah hempasan angin mendorong mereka hingga jauh. Tapi, kami mampu bangkit dan berjalan ke tempat penampungan di belakang beberapa tenda, jaga diri dengan kapak kami. Namun, badai es yang lonsor itu terus datang dan membuat mereka harus membuat strategis penyelamatan diri dendiri,

"Angin sangat kuat dan kami memutar-mutar kapaknya. Kami juga fokus untuk menjaga lubang udara, sehingga kita bisa bernapas dalam bubuk (salju) ," katanya, seperti dilansir The Mirror (27/4).

Pasangan itu adalah seorang pembisnis di Ghana, dan sekarang berada di pusat bencana terburuk yang pernah terjadi Everest .

Sebanyak 17 pendaki ditemukan tewas dari timbunan longsoran. Beruntungya, sebuah helikpter menjmput mereka dan membawa 15 korban pertama yang terluka. "Semua pada kebingungan di gunung," kata Gelu Sherpa, salah satu kaki yang terluka di antara 15 pendaki terluka yang diterbangkan ke Kathmandu .

Pasangan Inggris, yang keduanya telah melakukan berbagai ekspedisi ekstrim di seluruh dunia menambahkan, tidak ada yang tahu seberapa buruk kerusakan pada rute Icefall di bawah mereka. "Tapi kami mendengar bahwa Basecamp telah rata."

"Ada pembicaraan terkait kemungkinan mendaki ke Camp 2, tapi mereka urung melakukannya karena menunggu (jemputan Helli).

Sementara , pendaki Mazur mengatakan, Drinya selamat dari longsor mengerikan di Everest. Dia  berjuang untuk pembekuan ledakan angin yang disebabkan oleh longsornya gunung es ribuan ton itu.

Mazur  berada dalam sebuah tim , termasuk Chappattes , yang juga mendaki gunung dan telah mencapai kamp satu ketika gempa terjadi di Nepal .

Terjebak di 20.000 kaki, pendaki dari Bristol mengatakan, ke rute itu telah hancur dan meminta orang-orang untuk 'tolong doakan untuk semua orang," katanya.

Pagi ini ia mengungkapkan, 13  orang sesama pendaki telah meninggal. Namun, hal itu harus diperjelas, apakah mereka meninggal semalam atau selama longsoran salju .

Menulis di Twitter pada 06:30 waktu Inggris  ia berkata : "12 + 1 anggota tim TV #Everest BC meninggal RIP."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement