Selasa 28 Apr 2015 10:51 WIB

Muslim Korsel Nyaman Laksanakan Ibadah

Rep: c08/ Red: Damanhuri Zuhri
Muslim Korea Selatan
Foto: Youtube
Muslim Korea Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korea Selatan selama ini dinilai berhasil menciptakan suasana damai untuk kehidupan umat beragama termasuk buat Muslim.

Buktinya, saat ini beberapa pemeluk agama Islam di negeri gingseng tersebut sudah banyak yang terintegrasi dalam sistem sosial dalam masyarakat.

Pengakuan dari Kyung Hee, salah seorang mahasiswa Universitas Muhammad di Korea menyebutkan, selama ini ia tidak pernah merasakan adanya diskriminasi terhadap pemeluk Islam di negaranya.

“Korea Selatan tidak mendiskriminasi saya, karena saya seorang Muslim,” ungkap Kyung Hee, seperti dilangsir di laman onislam.net, Selasa (28/4).

Pengakuan yang sama juga dilontarkan Jordania (28) yang juga salah satu mahasiswa di Universitas Muhammad.

Sejak awal menjalani masa studi di kampus, dirinya diberi suasana nyaman untuk melaksanakan ibadah di tempat Ibadah Muslim yang disediakan di lingkungan kampus.

"Ketika saya datang ke sini tahun 2010, Korea Selatan memberikan kesempatan kepada Muslim menuju ruang ibadah Muslim. Itu suatu kenyamanan bagi saya belajar di sini," ucap Jordania haru.

Imam dari Masjid Central Seoul Lee Ju-hwa mengatakan hal ini sudah sangat biasa terjadi di Korea Selatan. Sebab selama ini Imam Lee melihat antar umat beragama di Korea Selatan terutama di Seoul sangat bagus menjalin komunikasi dan juga melalui forum dialog.

Hal inilah yang membuat antaragama di Korea Selatan dapat saling memahami dan menerapkan hidup berdampingan satu sama lain tanpa ada pergesekan.

"Setiap tahun, telah terjadi dialog antara beberapa agama di sini. Kami membahas cara-cara untuk hidup berdampingan dan bekerja sama satu sama lain," kata Imam Lee menjelaskan.

Selain itu, Imam Lee mengatakan mahasiswa Korea juga didorong untuk ikut di dalam kelas-kelas bahasa Arab gratis bersamaan dengan seminar dan ceramah tentang tradisi-tradisi Islam. Hal inilah yang dinilai Imam Lee yang memicu semakin tingginya minat mahasiswa di Korea untuk paham Islam lebih jauh.

Imam Lee menyebutkan, tiga tahun yang lalu hanya dua orang yang datang untuk belajar bahasa Arab. Tahun ini terjadi peningkatan yang signifikan, peminat belajar bahasa Arab di Korea Selatan lebih dari 100 orang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement