Ahad 03 May 2015 22:42 WIB

Pesawat Besar Tak Bisa Masuk Nepal

Rep: c93/ Red: Damanhuri Zuhri
Suasana mencekam pascagempa Nepal direkam dengan alat drone
Foto: The Mirror
Suasana mencekam pascagempa Nepal direkam dengan alat drone

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -– Kepala Otoritas Penerbangan Nepal, Mahendra Singh Rawal membatasi pesawat yang masuk landasan pacu di Kota Kathmandu, Nepal, Ahad (3/5). Pesawat yang memiliki berat lebih dari 196 ton tidak diizinkan lantaran terdapat lubang di landasan pacu.

 

Meski begitu, pemerintah setempat meyakini keadaan itu tidak akan memengaruhi bantuan yang datang. Sebab, lanjut dia, tidak ada pembatasan pada pesawat berukuran sedang dan kecil. Larangan tersebut akan dicabut setelah perbaikan landasan pacu selesai.

 

PBB mengatakan pembatasan tersebut mengakibatkan bantuan yang datang ke Nepal berkurang. “Pembatasan ini merupakan bentuk kekhawatiran pemerintah setempat. Tapi, kami menyerukan untuk segera melakukan perbaikan,” kata Koordinator Bantuan di Nepal dari PBB, Jamie McGoldrick. Dikutip dari BBC.

 

Setidaknya 7.040 orang diketahui tewas dan lebih dari 14.021 orang terluka akibat gempa berukuran 7.8 Skala richter yang mengguncang Nepal pekan lalu.

Pemerintah setempat mengatakan, korban jiwa bisa saja bertamabah mengingat upaya pencarian dan penyelamatan masih dilakukan di beberapa kabupaten termasuk Dhading, Rasuwa dan Sindhupalchok.

 

Tak hanya di Nepal, sekitar 100 orang juga dilaporkan tewas di negara tetangga seperti India, Cina dan Bangladesh. Sementara itu, tanah longsor dan cauaca yang buruk menghambat upaya bantuan ke wilayah-wilayah yang ada di pelosok.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement