Senin 04 May 2015 12:00 WIB

Baltimore Akhiri Jam Malam

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Kerusuhan di Baltimore
Foto: VOA
Kerusuhan di Baltimore

REPUBLIKA.CO.ID, BALTIMORE -- Walikota Baltimore, Stephanie Rawling-Blake akhirnya mengakhiri jam malam yang diterapkan pasca kerusuhan dalam beberapa hari terakhir, Senin (4/5). Ia mengatakan, suasana telah membaik sehingga ia memutuskan untuk mengakhiri jam malam pada pukul 10 malam hingga 5 pagi.

''Target saya adalah tak lagi menerapkan jam malam ketika tidak diperlukan, saya percaya kita telah mencapainya hari ini,'' kata dia. Dia juga memastiakn Garda Nasional Maryland akan mulai mundur dari jalanan dalam beberapa pekan ke depan.

Rawling-Blake telah mendapat banyak kritik karena dianggap lamban dalam merespon kerusuhan yang terjadi sejak Senin pekan lalu. Protes yang berakhir ricuh itu dipicu salah satunya oleh kematian seorang pria kulit hitam ketika konfrontasi dengan polisi di Missouri, New York dan kota lainnya.

Gubernur Larry Hogan menyambut baik penghapusan jam malam. ''Akan butuh waktu untuk kembali normal, tapi saya pikir mengakhiri jam malam adalah ide yang bagus,'' kata dia dalam konferensi, Ahad.

Ia menambahkan, seribu polisi dan tiga ribu pasukan Garda Nasional telah dipulangkan. Hogan adalah salah satu yang tidak setuju pada penerapan jam malam karena berimbas pada penutupan sejumlah bar dan restoran.

Menurutnya, jam malam mematikan bisnis kota. Sebagian besar masyarakat juga tidak setuju sehingga mereka menyatakan kebahagiaannya ketika jam malam diakhiri.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement