Senin 04 May 2015 20:15 WIB

Ratusan Jenazah Ditemukan di Jalur Pendakian Nepal

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) serta Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggalang dana kemanusian untuk bencana gempa Nepal di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (3/5). (Republika/Agung Supriyanto)
Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) serta Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggalang dana kemanusian untuk bencana gempa Nepal di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (3/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU-- Polisi Nepal dan relawan lokal menemukan sekitar 100 mayat pendaki dan warga desa dalam longsoran salju. Longsor terjadi akhir bulan lalu saat gempa Nepal berkekuatan 7,9 skala richter terjadi.

Pejabat mengatakan, relawan dan polisi setempat menemukan mayat tersebut pada Sabtu dan Minggu di desa Langtang, 60 kilometer utara dari Kathmandu. Rute itu merupakan jalur terkking populer bagi orang Barat.

Desa tersebut yang terdiri dari 55 guesthouse untuk para pendaki telah disapu bersih dalam longsoran salju, Sabtu (25/4). "Relawan lokal dan polisi menggali sedalam enam kaki dengan skop untuk mencari mayat," katanya, seperti dikutip Reuters.

Asisten Kepala kantor Kabupaten di mana Langtang berada, Gautam Rimal mengaku tujuh diantara mayat tersebut merupakan orang asing. Namun, hanya dua yang telah diidentifikasi. Ia mengatakan, tidak jelas berapa banyak orang yang berada di Langtang saat longsoran terjadi.

Tapi menurut pejabat lain, sekitar 120 orang lebih bisa terkubur di bawah salju.Gempa tersebut telah menewaskan 7.276 orang dan melukai lebih dari 14.300 orang lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement