Rabu 06 May 2015 00:57 WIB

ISIS Klaim Lakukan Serangan di Lomba Kartun Nabi

 Pita kuning kepolisian disematkan ke bangunan di komplek apartemen Autumn Ridge di Phoenix, Arizona. Tempat itu diduga sebagai kediaman kawanan bersenjata yang memuntahkan tembakan ke konferensi yang memperlihatkan kartun Nabi Muhammad di Dallas.
Foto: Reuters
Pita kuning kepolisian disematkan ke bangunan di komplek apartemen Autumn Ridge di Phoenix, Arizona. Tempat itu diduga sebagai kediaman kawanan bersenjata yang memuntahkan tembakan ke konferensi yang memperlihatkan kartun Nabi Muhammad di Dallas.

REPUBLIKA.CO.ID, GARLAND -- Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggungjawab atas serangan di Lomba Kartun Nabi, Texas pada akhir pekan lalu. "Dua prajurit kekhalifahan melaksanakan serangan terhadap pameran seni di Garland, Texas, dan pameran itu memampangkan gambar buruk Nabi Muhammad," kata kelompok keras tersebut.

"Kami memberitahu Amerika Serikat bahwa yang bakal terjadi akan lebih besar dan pahit dan bahwa Anda akan melihat prajurit Negara Islam melakukan hal mengerikan," kata kelompok itu.

Ini kali pertama ISIS mendaku melancarkan serangan di Amerika Serikat. Pada Ahad, polisi menyatakan dua pria melaju ke pusat pertemuan itu di Garland, Teksas, tempat sayap kanan Prakarsa Pertahanan Kebebasan Amerika Serikat (AFDI) menggalang lomba kartun bermasalah dan menembaki penjaga keamanan.

Polisi Garland kemudian menembak dan membunuh kedua orang itu. Menurut laporan media Amerika Serikat, dua tersangka pegaris keras itu adalah Elton Simpson, 31, dan Nadir Soofi, 34, yang tinggal di rumah susun yang sama di Phoenix, Arizona.

Simpson diselidiki badan penyelidikan pusat FBI atas dugaan rencana melakukan perjalanan ke Somalia untuk melancarkan perang suci, kata catatan pengadilan.

Komunitas Muslim menyatakan menggambar nabi tidak menghormati atau langsung menghujat, dan kartun seperti itu digunakan pegaris keras sebagai alasan dalam beberapa serangan.

Pameran itu diselenggarakan ketua AFDI Pamela Geller. kelompok tersebut, yang dilukiskan Pusat Hukum Kemiskinan Selatan sebagai kelompok pembenci, menaja pemasangan iklan benci Islam di tata pengangkutan di seantero Amerika Serikat.

Penyelenggara "Lomba dan Pameran Seni Muhammad" itu mengatakan acara tersebut bertujuan meningkatkan kebebasan mengungkapkan pendapat. Mereka menawarkan hadiah 10.000 dolar AS bagi karya seni atau kartun terbaik, yang melukiskan Nabi Muhammad, dan juga hadiah 2.500 dolar untuk "Anugerah Pilihan Orang".

Dalam kejadian pada Minggu itu, kedua tersangka tersebut masuk ke gedung itu ketika acara berakhir dan melepaskan tembakan dengan senjata otomatis ke arah petugas keamanan tak bersenjata. Peluru mengenai kaki petugas pengamanan, kata polisi dan pejabat kota itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement