Rabu 06 May 2015 12:42 WIB

Pasukan Perdamaian PBB Diserang, Dua Tewas

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah pria membawa kotak berjalan melintas di depan personel Pasukan PBB Sudan (UNAMIS) yang menjaga pengungsi akibat pertempuran terkini. AS menempatkan 150 Marinir ke Afrika untuk memudahkan proses evakuasi bila dibutuhkan sewaktu-waktu.
Foto: REUTERS
Sejumlah pria membawa kotak berjalan melintas di depan personel Pasukan PBB Sudan (UNAMIS) yang menjaga pengungsi akibat pertempuran terkini. AS menempatkan 150 Marinir ke Afrika untuk memudahkan proses evakuasi bila dibutuhkan sewaktu-waktu.

REPUBLIKA.CO.ID, KINSHASA-- Dua penjaga perdamaian PBB dari Tanzania tewas. Sebanyak 13 lainnya terluka dan empat orang hilang di Republik Demokratik Kongo timur, Selasa (5/5). Para penjaga perdamaian diserang di desa Kikiki, sekitar 50 km utara dari kota Beni di Provinsi North Kivu.

PBB menduga bila para petugas diserang pemberontak Uganda. Tentara Kongo mengatakan, sebelumnya mereka telah menewaskan 16 pemberontak Pasukan Sekutu Demokratik Uganda (ADF) dalam pertempuran sengit selama akhir pekan di daerah tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian. Sebab, mereka memnawa misi memberi perlindungan terhadap warga sipil. Untuk itu, melalui juru bicaranya, PBB akan mengambil tindakan untuk tetap melindungi warga sipil.

"PBB telah berkomitmen untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga sipil dan menetralisir kelomok-kelompok bersenjata di timur (Kongo)," katanya dalam sebuah pernyataan.

Penyergapan pada Selasa tersebut merupakan serangan kedua terhadap pasukan PBB di daerah itu dalam kurun waktu 48 jam. Sebelumnya, sebuah helikopter MONUSCO yang membawa kepala militer ditembaki oleh kelompok bersenjata tak dikenal, Senin (4/5).

"Saya tidak akan mentolerir lagi serangan-serangan berulang-ulang terhadap pasukan perdamaian di wilayah Beni," ujar kepala MONUSCO, Martin Kobler melalui akun twitter.

Ia menegaskan bila MONUSCO akan melakukan operasi ofensif yang kuat. Pasukan Kongo melancarkan Operasi Sakuola I awal tahun lalu terhadap ADF. Pasukan ADF tersebut dituduh membantai sekitar 300 warga desa di dekat Beni sejak Oktober hingga Desember. MONUSCO pun ikut ambil andil mendukung Pasukan Kongo.

Pada konflik 1998-2003 di Kongo timur telah mengakibatkan jutaan kematian. Kendati demikian, wilayah tersebut tetap diganggu oleh puluhan kelompok-kelompok bersenjata yang memangsa penduduk setempat dan mengeksploitasi cadangan emas, timah dan berlian di kawasan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement