Rabu 06 May 2015 14:38 WIB

AS Hadiahi 20 Juta Dolar untuk Informasi Pemimpin ISIS

Rep: C07/ Red: Ilham
Barack Obama
Foto: AP/Pablo Martinez Monsivais
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menawarkan hadiah total 20 Juta Dollar AS bagi siapapun yang membantu memberikan informasi terkait keberadaan empat orang pemimpin ISIS. Mereka diketahui terlibat dalam berbagai aksi radikalisme.   

Empat buron tersebut adalah Abd al-Rahman Mustafa al-Qaduli, Abu Mohammed al-Adnani, Tarkhan Tayumurazovich Batirashvili, dan Tariq Bin al-Tahar Bin al Falih al-Awni al-Harzi.

Untuk setiap pemimpin ditawarkan hadiah yang berbeda-beda. Seperti al-Qaduli, Kementrian Luar Negeri AS menawarkan hadiah hingga 7 Juta Dollar AS. al-Qaduli merupakan tokoh senior dan pernah bergabung dengan Alqaidah di Irak.

Kemudian, hadiah sebesar 5 Juta Dollar AS ditawarkan untuk masing-masing informasi keberadaan Adnani dan Batirshvili. Terakhir, hadiah sebesar 3 Juta Dollar AS bagi mereka yang memberikan informasi mengenai al-Harzi.

"Adnani disebut-sebut sebagai juru bicara ISIS dan Batirashvili adalah komandan pertempuran di Suriah. Sementara, Harzi adalah pimpinan pasukan bom bunuh diri ISIS," sebut pihak Kementerian Kehakiman AS, seperti dikutip AP, Rabu (6/6).

Penawaran hadiah jutaan dollar untuk informasi teroris bukanlah kali pertama ditawarkan pemerintah AS. Sebelumnya hadiah sebesar 25 Juta Dollar AS ditawarkan AS untuk pemimpin alqaidah Ayman al-Zawahiri dan hadiah sebesar 10 Juta dollar AS untuk pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.

Perlu diketahui, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan di Texas, Selasa (5/5) kemarin. ISIS juga diduga bertanggung jawab atas sejumlah pelanggaran HAM seperti eksekusi massal, aksi perkosaan, dan pembunuhan terhadap anak-anak.

Bahkan, dalam sebuah video Januari lalu yang dilansir surat kabar the Daily Mail (28/1), ISIS mengancam akan memenggal kepala Presiden Barack Obama dan menjadikan Amerika sebagai provinsi muslim. "Ketahuilah, Obama, kami akan tiba di Amerika dan kami akan memenggal kepalamu di Gedung Putih lalu mengubah Amerika menjadi Provinsi Muslim," kata seorang anggota ISIS dalam bahasa Arab sambil memakai topeng hitam di depan seorang tawanan Kurdi yang sedang berlutut dan tangannya diikat ke belakang.

Saat ini ISIS telah menduduki sejumlah wilayah di timur Suriah dan utara Irak. Kelompok militan tersebut juga mendeklarasikan diri sebagai khalifah dan menerapkan interpretasi mereka atas hukum Islam kepada penduduk setempat.

sumber : AP/BBC News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement