REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Nigeria yang merupakan salah satu negara ekonomi terkaya di Afrika meminjam uang untuk membayar gaji pemerintah. Menteri Keuangan Nigeria Ngozi Okonjo-Iweala mengatakan mereka sedang menghadapi krisis keuangan yang mempengaruhi pengeluaran.
Al Jazeera melaporkan pada Rabu (6/5), Okonjo-Iweala mengatakan dalam pidatonya, Selasa (5/5), anggaran 2015 akhirnya disetujui setelah tiga kali revisi. Nigeria menurutnya telah mengajukan program pinjaman untuk mengelola krisis uang tunai setelah jatuhnya harga minyak.
"Dari 882 miliar rencana anggaran untuk pinjaman, pemerintah telah meminjam 473 miliar naira demi membayar pengeluaran rutin termasuk gaji," katanya.
Berita ini muncul saat Nigeria sedang bersiap menyambut pemerintahan baru pada akhir bulan ini. Tentunya berita tersebut bukan kabar baik bagi pemerintahan Presiden Muhammadu Buhari.
Buhari mengakui, terbatasnya pendapatan dan endemik korupsi mengancam rencananya mengembangkan dan merekonstruksi wilayah yang hancur karena pemberontakan Boko Haram. Ia mengatakan, perjuangan melawan korupsi harus menghasilkan uang yang dibutuhkan untuk membawa perubahan ke negara itu.
Sementara kritikus menyalahkan pemborosan penyelenggaraan pemilu sebagai penyebab krisis keuangan. Menurut mereka pemilu kemarin merupakan yang termahal yang pernah diadakan di Nigeria.n Gita Amanda
Ikuti Whatsapp Channel Republika
