Rabu 06 May 2015 20:20 WIB

38 Juta Orang Mengungsi Akibat Konflik (1)

Konflik di Yaman
Foto: VOA
Konflik di Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Konflik dan kekerasan di berbagai kawasan, seperti Suriah dan Ukraina, memaksa sekitar 38 juta orang mengungsi. Jumlah tersebut setara dengan gabungan populasi New York, London dan Beijing.

Pusat Monitoring Pengungsi Internal (IDMC) yang bermarkas di Jenewa melaporkan, sepanjang tahun ini hampir sepertiga dari jumlah tersebut harus mengungsi dengan rata-rata setiap harinya 30.000 orang meninggalkan rumah mereka. "Ini adalah angka terburuk jumlah orang yang harus mengungsi, menandakan kegagalan total kita untuk melindungan warga sipil tidak berdosa," kata Jan Egeland, Kepala Dewan Pengungsi Norwegia yang berada di bawah IDMC.

Penduduk yang mengungsi secara internal (IDPs) adalah sebutan yang diberikan kepada mereka yang tetap berada di dalam negeri. Menurut statistik Perserikatan Bangsa-Bangasa (PBB), sekitar 16,7 juta orang hidup sebagai pengungsi di seluruh dunia sampai akhir 2013.

"Laporan ini harusnya bisa menjadi semacam peringatan. Kita harus mengatasi masalah ini dimana jutaan pria, wanita dan anak-anak terperangkap dalam daerah konflik di seluruh dunia," kata Egeland.

Sebanyak 60 persen dari pengungsi tahun lalu berasal dari lima negara, yaitu Irak, Sudan Selatan, Suriah, Republik Demokratik Kongo dan Nigeria. Irak adalah negara yang paling parah karena 2,2 juta warganya terpaksa mengungsi di dalam negeri untuk menghindari kebrutalan kelompok militan ISIS.

Sekitar satu juta orang menjadi pengungsi di negara sendiri di Suriah tahun lalu, membuat jumlah total IDPs mencapai 7,6 juta atau 40 persen dari total populasi negara itu. Ukraina untuk pertama kali muncul dalam laporan IDMC karena 646.500 warga mereka menjadi pengungsi di dalam negeri pada 2014 akibat konflik bersenjata yang melibatkan separatis pro-Rusia dan pasukan pemerintah.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement