Jumat 22 May 2015 16:13 WIB

AL Myanmar Selamatkan Kapal Berisi 200 Pengungsi

Ethnic Rohingya refugees from Myanmar wave as they are transported by a wooden boat to a temporary shelter in Krueng Raya in Aceh Besar April 8, 2013. (file photo)
Foto: Reuters/Junaidi Hanafiah
Ethnic Rohingya refugees from Myanmar wave as they are transported by a wooden boat to a temporary shelter in Krueng Raya in Aceh Besar April 8, 2013. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Angkatan Laut Myanmar menemukan kapal yang membawa lebih dari 200 pengungsi, Jumat (22/5).

Pernyataan tersebut muncul setelah panglima militer Myanmar mengatakan beberapa pendatang, yang mendarat di Malaysia dan Indonesia, diduga berpura-pura sebagai warga Rohingya dari Myanmar agar menerima bantuan PBB dan mereka diduga berasal dari Bangladesh.

"Saat berpatroli di perairan Myanmar, kapal angkatan laut Myanmar 568 menemukan sebuah kapal dipenuhi sekitar 200 orang Bengali dan satu kapal kosong di lautan," tulis juru bicara pemerintah Ye Htut dalam akun Facebooknya, Kamis (21/5).

Amerika Serikat pekan ini mengecam Myanmar karena gagal mengatasi penyebab krisis. Para pengamat berawal dari penolakan Myanmar mengakui Rohingya sebagai warga negara.

Sebagian besar dari 1,1 juta warga Rohingya tidak memiliki kewarganegaraan dan hidup dalam kondisi seperti apartheid. Hampir 140 ribu orang mengungsi dalam bentrokan berdarah dengan kelompok Budha di provinsi Rakhine di wilayah barat pada 2012.

Juru bicara pemerintah Ye Htut mengatakan kapal yang ditemukan pada Kamis itu berlayar dari Ranong di Thailand selatan. Thailand menjadi tempat transit bagi mereka yang mencoba menuju Malaysia untuk bekerja.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement