Sabtu 23 May 2015 09:36 WIB

Presiden Kenya Desak Sekolah Perkuat Pelatihan Antiteror

Polisi Kenya berjaga di depan Universitas Garissa, Sabtu (4/4)
Foto: reuters
Polisi Kenya berjaga di depan Universitas Garissa, Sabtu (4/4)

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Presiden Kenya Uhuru Kenyatta pada Jumat (22/5) mendesak semua sekolah dan universitas melengkapi diri dengan cara deteksi dan mencegah serangan teror di lembaga mereka.

Kenyatta mengatakan administrator universitas harus berhubungan dengan kepala keamanan dan menyelenggarakan program untuk melatih mahasiswa mengenai cara menanggapi serangan teror.

"Beberapa pemuda telah ditangkap saat mereka kembali setelah menjalani radikalisasi, sedangkan yang lain telah ditangkap dalam perjalanan mereka bergabung dengan kelompok garis keras di tempat lain," kata Kenyatta saat bertemu dengan kanselir universitas pemerintah di Nairobi.

Ia menyatakan ancaman keamanan yang dihadapi negeri tersebut bukan perbuatan orang luar tapi pemuda yang diindoktrinasi fanatisme di dalam Kenya.

Pernyataan Presiden Kenya itu dikeluarkan setelah ancaman teror meningkat di seluruh negeri tersebut dan ditujukan kepada sekolah serta perguruan tinggi. Sebagian lembaga pendidikan ditutup karena khawatir terhadap serangan anggota kelompok fanatik Somalia, Al-Shabaab.

Gerilyawan menyerang Garissa University College sehingga menewaskan 148 orang pada 2 April. Kenyatta juga mendesak universitas negeri lebih memusatkan perhatian kualitas dan pelajaran yang berorientasi pasar yang sejalan dengan kebutuhan ekonomi Kenya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement